Filosofi Gerak dalam Tari Zapin Riau

Nama tari zapin berasal dari bahasa Arab zaffan dan alzafin. Zaffan berarti penari, sedangkan alzafin artinya gerak kaki.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 09 Jul 2024, 12:00 WIB
Diterbitkan 09 Jul 2024, 12:00 WIB
Tari Zapin
Tari Zapin

Liputan6.com, Riau - Tari zapin merupakan salah satu tarian tradisional yang berkembang di Siak, Riau. Keberadaan tarian ini konon berawal dari proses Islamisasi yang dilakukan para pedagang Arab. Tak heran, jika setiap gerakannya memiliki filosofi mendalam.

Mengutip dari kebudayaan.kemdikbud.go.id, nama tari zapin berasal dari bahasa Arab zaffan dan alzafin. Zaffan berarti penari, sedangkan alzafin artinya gerak kaki.

Hadirnya tari zapin tak terlepas dari tanah Indonesia yang kaya akan rempah- rempah. Para pedagang tertarik datang ke Indonesia, sehingga meninggalkan jejak yang berkembang hingga sekarang.

Siak menjadi salah satu wilayah yang didatangi bangsa Arab pada masa itu melalui perkawinan. Sultan Siak ke-1, Sultan Alamudin Syah, menerima menantu seorang laki- laki dari keturunan Arab.

Adapun tari zapin awalnya hanya merupakan tari hiburan di Istana Kerajaan Siak. Tarian ini kerap hadir dalam acara perkawinan, khitan, syukuran, pesta desa, hingga peringatan hari besar Islam.

Tarian yang hanya dipentaskan oleh oleh laki-laki ini biasanya diiringi musik ensamble yang terdiri dari pemain marwas, gendang, suling, biola, acordion, dumbuk, harmonium, dan vokal. Para penarinya mengenakan pakaian Melayu yang longgar agar lebih mudah bergerak. Biasanya, mereka menggunakan baju kurung Melayu.

Setiap gerakan tari zapin terinspirasi dari kegiatan manusia, alam, dan lingkungan yang penuh filosofi. Berikut beberapa filosofi gerak dalam tari zapin:

1. Alif sembah

Layaknya huruf alif, penari akan berdiri lurus seperti alif. Mereka juga akan duduk bersimpuh (sembah) yang dimaknai sebagai pembuka, sikap hormat, dan bersopan santun.

2. Ragam alif

Gerakan ini digunakan sebagai pemula tarian zapin. Namun, gerakan ini hanya akan disugguhkan pada acara biasa, bukan pada helat resmi untuk menyambut tamu kehormatan ataupun menari dihadapan sultan, raja, maupun pengantin.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Siku Keluang

3. Siku keluang

Gerakan ini menggambarkan gerakan siku-siku yang jelas dan tegas. Siku keluang mengandung makna semangat dalam kehidupan, kejelasan, dan ketegasan sikap dalam bertindak.

4. Anak ayam patah

Gerakan anak ayam patah bermakna seseorang memiliki kedisiplinan tinggi, kesungguhan, berpendirian tegas, dan jujur. Filosofi ini diambil dari ayam patah kaki yang sedang berjalan.

5. Pusing angin

Gerakan ini memiliki filosofi bahwa seseorang bisa belajar dari angin. Angin bisa datang dari segala arah, baik barat, timur, selatan, atau utara.

6. Sut mundur

Gerakan ini diumpamakan sebagai orang yang sedang berjalan kemudian berhenti sejenak. Ia kemudian akan melakukan gerakan mundur dengan langkah yang teratur.

7. Pecah delapan pusing

Melalui gerakan ini, tergambar betapa kehidupan manusia sehari-hari berputar seperti roda. Akan ada saat di atas dan di bawah.

Artinya, kehidupan itu tidak pernah tetap. Segala hal yang diciptakan Tuhan akan berubah dan tidak pernah abadi.

8. Mintak tahto

Gerakan ini digunakan untuk penari sudah merasa letih. Para penari akan memberi gerakan minta tahto. Saat hal itu terjadi, para pemusik akan mengerti dan memberi kode untuk penari bisa berhenti.

Tanda ini dilakukan dengan tiga kali sembah. Gerakan tari zapin tersebut dimaknai sebagai penyampaian rasa hormat terakhir.

Penulis: Resla

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya