Liputan6.com, Garut - Terhitung dua pekan ke depan, Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Garut, Jawa Barat bakal melaksanakan Operasi Patuh Lodaya 2024 mulai esok hari.
"Operasi patuh akan dimulai pada 15 hingga 28 Juli 2024," ujar Kasatlantas Polres Garut, Iptu Aang Andi Suhandi, Ahad (14/7/2024).
Menurutnya, operasi patuh lodaya 2024 merupakan kegiatan yang dilakukan secara serentak di seluruh Indonesia, termasuk wilayah hukum Polda Jawa Barat.
Advertisement
“Operasi patuh Lodaya bertujuan menciptakan tertib berlalu lintas demi terwujudnya Indonesia emas,” ujar Aang menegaskan.
Baca Juga
Sesuai dengan instruksi, operasi patuh Lodaya 2024 terutama difokuskan pada tujuh sasaran penilangan yang akan dilakukan petugas, antara lain ;
1. Pengendara atau pengendara kendaraan bermotor yang menggunakan ponsel saat berkendara
2. Pengendara atau pengendara kendaraan bermotor yang masih di bawah umur
3. Pengendara atau pengendara sepeda motor yang berboncengan lebih dari satu orang
4. Pengendara atau pengendara sepeda motor yang tidak menggunakan helm SNI
5. Pengendara atau pengendara kendaraan bermotor dalam pengaruh atau mengkonsumsi beralkohol
6. Pengendara atau pengendara kendaraan bermotor yang melawan arus
7. Pengendara atau pengendara kendaraan bermotor yang melebihi batas kecepatan
Aang menambahkan, total personil yang akan diterjunkan dalam pelaksanaan operasi patuh Lodaya 2024 sebanyak 110 personil Satlantas Polres Garut.
“Pelaksanan dilaksanakan di polres dan seluruh Polsek wilayah hukum Garut,” ujar dia.
Kapolres Garut, AKBP Rohman Yongky Dilatha, menyatakan sasaran utama operasi patuh lodaya 2024 yakni meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang lalu lintas, sehingga meningkatkan kesadaran mereka berlalu lintas.
“Dalam operasi patuh sendiri ada penegakkan hukum sehingga masyarakat bisa mengetahui apa saja yang sekiranya menjadi pelanggaran dalam berlalu lintas,” kata dia.
Kemudian, masih tingginya laporan warga mengenai penggunaan knalpot brong menjadi perhatian berikutnya seluruh petugas dalam pelaksanaan operasi patuh lodaya 2024.
“Kemudian juga sasaran lainnya juga anak-anak sekolah, mereka berangkat sekolah tidak menggunakan helm, dan mungkin juga tidak membawa perlengkapan-perlengkapan yang ada,” papar dia.
Terakhir, pelanggaran berlalu lintas yang kerap terjadi yakni tidak adanya plat nomor, tidak ada spion, hingga penilangan kendaraan hasil tindak pencurian.
“Kemudian tanpa surat-surat, dan tidak bisa menunjukkan surat-surat yang sesuai kelengkapan berkendara di jalan raya,” kata dia.