Waspada, Bahaya El Nino bagi Kesehatan Tubuh

Udara yang kering dapat membuat lendir di saluran pernapasan menjadi lebih kental, sehingga sulit bagi tubuh untuk mengeluarkan partikel debu

oleh Panji Prayitno diperbarui 02 Sep 2024, 15:00 WIB
Diterbitkan 02 Sep 2024, 15:00 WIB
Waspada, Bahaya Terkena El Nino Bagi Kesehatan Tubuh
Kesiapsiagaan dan kewaspadaan atas kemungkinan terjadinya bencana yang ditimbulkan dari dampak fenomena El Nino juga ditingkatkan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - El Nino adalah fenomena iklim global yang dapat memengaruhi berbagai aspek kehidupan, termasuk kesehatan manusia. Angin El Nino sering dikaitkan dengan perubahan cuaca ekstrem seperti gelombang panas, kekeringan berkepanjangan, dan perubahan pola hujan.

Kondisi ini dapat menimbulkan berbagai risiko kesehatan yang serius, terutama bagi kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan mereka yang memiliki masalah kesehatan sebelumnya.

Salah satu bahaya utama dari angin El Nino adalah meningkatnya suhu udara dan kekeringan. Angin kering dan panas dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan.

Udara yang kering dapat membuat lendir di saluran pernapasan menjadi lebih kental, sehingga sulit bagi tubuh untuk mengeluarkan partikel debu atau polutan yang terhirup.

Hal ini bisa memicu masalah seperti asma, bronkitis, atau infeksi saluran pernapasan atas. Bagi penderita penyakit paru-paru kronis, kondisi ini bisa memperburuk gejala yang mereka alami.

Angin kering yang muncul bersamaan dengan El Nino sering kali menyebabkan tubuh kehilangan cairan lebih cepat melalui keringat. Dalam kondisi panas ekstrem, tubuh lebih rentan mengalami dehidrasi jika tidak ada asupan cairan yang cukup.

Dehidrasi dapat menimbulkan gejala seperti pusing, lemas, sakit kepala, hingga kejang jika dibiarkan terlalu lama. Terutama pada anak-anak dan orang tua, dehidrasi dapat menyebabkan penurunan kesadaran dan bahkan kematian jika tidak segera ditangani.

Suhu yang tinggi akibat angin El Nino juga dapat berdampak buruk pada kulit. Panas yang ekstrem meningkatkan risiko kulit kering, pecah-pecah, hingga mengalami infeksi.

Selain itu, paparan sinar matahari yang berlebihan saat El Nino dapat meningkatkan risiko kulit terbakar (sunburn), terutama jika tidak menggunakan pelindung seperti tabir surya atau pakaian pelindung.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

SImak Video Pilihan Ini:


Kesehatan Tubuh

Kondisi ini tidak hanya membuat kulit menjadi merah dan perih, tetapi bisa meningkatkan risiko kanker kulit dalam jangka panjang. Tubuh manusia memiliki mekanisme untuk mempertahankan suhu tubuh tetap stabil.

Ketika tubuh terkena suhu panas yang berlebihan, seperti yang sering terjadi selama El Nino, sistem kardiovaskular akan bekerja lebih keras untuk mendinginkan tubuh.

Ini bisa membuat jantung memompa darah lebih cepat, yang pada akhirnya meningkatkan risiko serangan jantung atau stroke. Terutama bagi mereka yang memiliki riwayat penyakit jantung, fenomena El Nino bisa menjadi pemicu masalah kesehatan yang fatal.

Selama fenomena El Nino, kekeringan yang berkepanjangan sering memicu kebakaran hutan dan lahan, yang pada gilirannya meningkatkan polusi udara. Asap dan partikel debu dari kebakaran ini dapat memperburuk kualitas udara, yang sangat berbahaya bagi kesehatan pernapasan.

Paparan jangka panjang terhadap udara yang tercemar dapat meningkatkan risiko penyakit paru-paru kronis, kanker, hingga gangguan sistem imun. Bagi orang-orang yang tinggal di daerah rawan kebakaran, risiko kesehatan ini semakin meningkat.

Fenomena El Nino sering kali menyebabkan perubahan lingkungan yang memengaruhi penyebaran penyakit menular. Misalnya, kekeringan bisa memaksa hewan dan serangga pembawa penyakit seperti nyamuk dan tikus mendekat ke pemukiman manusia.

Nyamuk pembawa penyakit seperti demam berdarah dan malaria dapat berkembang biak lebih cepat selama El Nino, sehingga meningkatkan risiko penyebaran penyakit. Selain itu, gangguan sanitasi akibat kekurangan air bersih juga bisa memicu penyakit diare dan infeksi saluran pencernaan lainnya.

Cuaca ekstrem akibat El Niño tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik, tetapi juga kesehatan mental. Panas yang berlebihan dan kondisi lingkungan yang tidak nyaman dapat memicu stres, kecemasan, dan gangguan tidur.

Bagi beberapa orang, terutama mereka yang hidup di daerah terpencil atau yang terpapar bencana alam terkait El Nino, perubahan ini dapat menyebabkan gangguan mental yang lebih serius, seperti depresi. Dukungan psikologis dan kesehatan mental menjadi penting selama fenomena ini berlangsung.

Fenomena El Nino membawa banyak tantangan bagi kesehatan tubuh. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang risiko-risikonya, kita dapat lebih siap dalam melindungi diri dan keluarga dari dampak kesehatan yang ditimbulkan.

Penulis: Belvana Fasya Saad

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya