Liputan6.com, Mojokerto - - Gunung Penanggungan berbatasan dengan Kabupaten Mojokerto di sisi barat dan Kabupaten Pasuruan di sisi timur. Gunung yang terlihat megah dengan pesona agungnya ini ternyata menyimpan mitos dan misteri di baliknya.
Cerita-cerita mitos dan misteri di Gunung Penanggungan telah menjadi folklor turun-temurun dan legenda masyarakat sekitar. Mengutip dari berbagai sumber, Gunung Penanggungan konon menjadi lokasi tinggal para dewa dan roh halus.
Pada abad ke-11, Gunung Penanggungan juga dikabarkan menjadi tempat pertapaan bagi para ksatria kerajaan Kediri. Dalam versi beberapa cerita lain mengatakan bahwa gunung ini merupakan tempat peristirahatan terakhir raja-raja kuno Jawa.
Advertisement
Baca Juga
Bukan itu saja, Gunung Penanggungan juga masih menyimpan mitos yang cukup populer. Konon, terdapat legenda tentang Putri Ayu Tanding di Gunung Penanggungan.
Ia adalah seorang putri yang tinggal di gunung tersebut. Konon, Putri Ayu Tanding dikenal sebagai seorang putri dengan kecantikan luar biasa. Tak hanya cantik, ia juga memiliki kekuatan gaib.
Saat ini, di sekitar kaki Gunung Penanggungan memiliki beberapa situs purbakala dan makam. Putri Ayu Tanding pun menjdi sosok yang kerap dikaitkan dengan hal tersebut.
Misteri Gunung Penanggungan semakin terasa dengan adanya kwasan hutan angker yang dihuni berbagai makhluk gaib, termasuk kuntilanak, genderuwo, dan lainnya.
Â
Gunung Pawitra
Gunung yang juga dikenal dengan nama kuno Gunung Pawitra ini konon juga merupakan saksi bisu peradaban masa lalu. Dengan sejarah yang terukir dalam Prasasti Cunggrang, Nagarakretagama, dan naskah Kerajaan Sunda, gunung ini dianggap sebagai titik suci yang keramat.
Kepercayaan ini berakar pada legenda Hindu-Buddha. Gunung ini diceritakan sebagai bagian dari puncak Mahameru yang dipindahkan ke Pulau Jawa oleh para dewa.
Meski terkesan menakutkan, beberapa orang justru tertarik untuk menjelajahi dan mendaki gunung ini. Bahkan, Gunung Penanggungan juga menjadi destinasi bagi para peneliti dan budayawan yang tertarik dengan situs-situs purbakala, seperti Pertirtaan Jolotundo, Candi Kendalisodo, dan Candi Lurah yang menjadi bukti kejayaan masa lalu.
(Resla)
Advertisement