Puluhan Penambang Emas Tertimbun Longsor di Solok Sumbar, 15 Meninggal Dunia

Lokasi musibah tidak dapat diakses oleh kendaraan roda empat dan hanya bisa ditempuh jalan kaki selama sekitar 8 jam dari pusat nagari.

oleh Novia Harlina diperbarui 27 Sep 2024, 16:32 WIB
Diterbitkan 27 Sep 2024, 16:10 WIB
longsor-ilustrasi-131201b.jpg
Ilustrasi.

Liputan6.com, Solok - Puluhan orang penambang emas ilegal di Nagari Sungai Abu Kecamatan Hiliran Gumanti Kabupaten Solok, Sumatera Barat tertimbun longsor lubang galian tambang pada Kamis (26/9/2024) sore.

Dari evakuasi sementara, 15 orang dipastikan meninggal dunia, 3 orang selamat mengalami luka berat. Sementara korban lainnya masih dalam pencarian.

"Korban meninggal saat ini 4 orang sudah dievakuasi dan 11 lainnya masih di lokasi karena sulitnya akses menuju lokasi kejadian," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Solok, Irwan Efendi, Jumat (27/9/2024).

Ia menjelaskan longsor terjadi pada Kamis (26/9/2026), namun proses pencarian baru bisa dilakukan pada Jumat (27/9/2024) pukul 03.00 WIB dini hari oleh masyarakat dan aparat pemerintahan nagari dengan peralatan seadanya.

"Lokasi tambang emas itu tidak dapat diakses oleh kendaraan roda empat dan hanya bisa ditempuh jalan kaki selama sekitar 8 jam dari pusat nagari atau akses yang bisa ditempuh dengan epeda motor," ujarnya.

Menurutnya korban terdiri dari masyarakat sekitar lokasi dari nagari-nagari di Kecamatan Hiliran Gumanti dan Pekonina Kabupaten Solok Selatan serta masyarakat lainnya.

"Saat ini tim gabungan sudah di lokasi dan dinas kesehatan Kabupaten solok telah mengirim 7 unit ambulan ke lokasi untuk membantu evakuasi," katanya.

Pihaknya belum bisa merinci data nama-nama dan status korban, karena proses evakuasi masih berjalan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya