Cerita Aan, Pebalap Cilik Asal Semarang yang Sukses Melibas Lintasan Sukun Tour de Muria 158 Km hingga Finish

Dalam ratusan kilometer rute yang melintasi Kabupaten Kudus, Pati, Blora dan Kabupaten Grobogan itu, kayuhan pedal pebalap cilik sukses mengantarkannya hingga garis finish bersama ratusan pebalap dewasa lainnya

oleh Tim Regional diperbarui 06 Nov 2024, 03:35 WIB
Diterbitkan 06 Nov 2024, 03:33 WIB
Ratusan kilometer rute yang melintasi Kabupaten Kudus, Pati, Blora dan Grobogan, berhasil dilibas oleh kayuhan pedal Aan hingga garis finish. (Liputan6.com/Arief Pramono)
Ratusan kilometer rute yang melintasi Kabupaten Kudus, Pati, Blora dan Grobogan, berhasil dilibas oleh kayuhan pedal Aan hingga garis finish. (Liputan6.com/Arief Pramono)

Liputan6.com, Kudus - Semarak ajang balap sepeda Tour De Muria 2024 di Kabupaten Kudus yang diselenggarakan selama dua hari sejak Sabtu hingga Minggu (2-3/11/2024) telah usai.

Meski demikian, even olahraga kayuh pedal berskala nasional yang diikuti pebalap dari berbagai daerah di Indonesia dan luar negeri ini meninggalkan kisah menarik.

Sebab dari 600-an peserta yang didominasi atlet dewasa profesional dan penghobi balap sepeda, ternyata juga diikuti pebalap belia. Ia adalah Anugerah Dalang Susanto, satu-satunya pebalap cilik yang berusia 11 tahun.

Aan demikian bocah asal Semarang, Jawa Tengah yang akrab disapa ini, sukses menaklukan lintasan sepanjang 158 Kilometer. Rute ratusan kilometer yang menantang dalam Tour de Muria 2024 ini, membentang di empat kabupaten yang dilintasi.

Dalam ratusan kilometer rute yang melintasi Kabupaten Kudus, Pati, Blora dan Kabupaten Grobogan itu, kayuhan pedal pebalap cilik sukses mengantarkannya hingga garis finish bersama ratusan pebalap dewasa lainnya.

Ketangguhan Aan memang layak diacungi jempol. Sebab staminanya mampu menyaingi ratusan pebalap sepeda lainnya. Ia tampil perkasa sejak awal start dari Alun-alun Kudus dan kembali menembus finish yang ditempuhnya dalam waktu sekitar 6 jam.

Dalam event Sukun Tour De Muria 2024 yang mengusung konsep ‘Touring 3 in 1’ ini sangat menarik. Sebab sepanjang lintasan, para peserta disuguhi pemandangan alam nan eksotik yang menghampar di Pegunungan Kendeng Utara.

Dengan suguhan panorama alam berupa hutan jati, pegunungan karst, dan persawahan hijau yang menghampar di sepanjang lintasan yang dilalui, tentu membuat hiburan tersendiri bagi para pebalap Sukun Tour de Muria 2024.

“Capek juga sih menaklukan lintasan sepanjang 158 kilometer, namun pemandangannya indah yang sedikit bisa mengusir rasa lelah saat mengayuh pedal,” ujar Aan kepada Liputan6.com usai berhasil menapaki garis finish di Pendapa Kabupaten Kudus, Minggu (3/11/2024).

Simak Video Pilihan Ini:

Tak Kapok

Sejumlah pebalap yang ditahbiskan juara dalam Sukun Tour de Muria 2024 naik podium kehormatan. (Liputan6.com/Arief Pramono)
Sejumlah pebalap yang ditahbiskan juara dalam Sukun Tour de Muria 2024 naik podium kehormatan. (Liputan6.com/Arief Pramono)

Meski rute sepanjang lintasan sangat menantang, namun tidak menyurutkan nyali bocah laki-laki yang kini duduk di bangku kelas 5 SDN Karangayu 02, Semarang Jawa Tengah ini.

Aan mengaku tidak kapok untuk kembali mengikuti ajang balap sepeda serupa lainnya. Bagi Aan, lintasan yang tersaji di Sukun Tour De Muria 2024 kali ini adalah rute terjauh yang telah sukses ia taklukan. Ia dengan percaya diri mampu melibas setiap lintasan touring sejauh 158 kilometer dan King Of Mountain.

Bagi Aan, mengikuti Sukun Tour De Muria menjadi pengalaman yang sangat berkesan selama menekuni hobi bersepeda. Meski rutennya sangat melelahkan, justru hal itu membuatnya ketagihan untuk kembali mengayuh sepeda balapnya.

“Saya ikut Sukun Tour de Muria 2024 baru pertama kali ini. Namun sudah pernah ikut even balap sepeda tiga kali dan rute ini (Sukun Tiur de Muria) yang paling jauh,” terang Aan.

Selama perjalanan, Aan mengaku sempat loading dan tertinggal dengan ratusan pesepeda lainnya sepanjang belasan kilometer. Namun dengan semangat dan percaya diri, ia berhasil melibas lintasan hingga menyentuh garis finish di Alun-alun Simpang Tujuh Kudus.

Aan jatuh cinta kepada olahraga sepeda saat usia 10 tahun. Kala itu, Aan yang masih kelas 4 SD, belajar sendiri dan rutin bersepeda setiap hari.

 

Promosikan Pariwisata 4 Kabupaten

Sejumlah jersey yang digunakap para pebalap sepeda Tour de Muria 2024. (Liputan6.com/Arief Pramono)
Sejumlah jersey yang digunakap para pebalap sepeda Tour de Muria 2024. (Liputan6.com/Arief Pramono)

Untuk diketahui, even Sukun Tour de Muria 2024 sukses diselenggarakan di Kabupaten Kudus. Kejuaraan balap sepeda yang memadukan olahraga, hobi dan wisata tiap tahunnya ini, dipungkasi dengan even criterium race pada Minggu (3/11/2024)

Kesuksesan acara ini tentu membuat Pemkab Kudus bangga. Hal itu terucap dari komentar Penjabat Bupati Kudus HM Hasan Chabibie.

”Karena ini Tour de Muria namanya, tentu tidak hanya Kudus saja yang dilewati, namun juga melintasi panorama indah di Pati, Grobogan dan kabupaten lainnya,” ujar Hasan.

Dengan kegiatan balap sepeda berskala nasional ini, Hasan berharap bisa mendongkrak kunjungan pariwisata di Kudus dan kawasan Muria lainnya.

”Kami harapakan ini bisa mengembangkan tradisi positif dalam dunia sepeda, sekaligus menjadi nilai jual yang luar biasa karena pesertanya dari berbagai daerah di Indonesia,” ungkapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Panitia Penyelenggara Sukun Tour de Muria, Deka Hendratmanto, melontarkan sinyal sinyal positif untuk menyelenggarakan even Sukun Tour de Muria 2025 mendatang.

Menurut Anton sapaan akrabnya, even serupa tahun depan kemungkinan besar akan diselenggarakan dengan konsep yang sama. Yakni dengan menggabungkan tiga even dalam satu ajang.

”Tahun ini baru pertama kalinya kami menggelar even three in one yakni Touring, King Of Mountain dan juga Criterium Race,” ucap Anton usai penyerahan plakat kejuaraan Criterium Race di Alun-Alun Simpang Tujuh, Minggu (3/11/2024).

Terkait rute dan lokasi Sukun Tour de Muria 2025, kata Anton, pihak penyelenggara siap terbuka dan menerima usulan dari para komunitas cyclist dari sekitar Muria Raya.

”Kalau rute merupakan masukan dari temen-temen cyclist khususnya dari Kudus dan sekitarnya, kemudian untuk kategori nanti akan dinamis karena mengikuti jumlah dan ragam dari pendaftar,” ungkapnya.

(Arief Pramono)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya