Polisi Matangkan Persiapan Hari Pemungutan Suara dengan PPS, Antisipasi Protes di TPS

Polres Rokan Hulu matangkan persiapan hari pemungutan suara dengan panitia kecamatan dan desa mengantisipasi gejolak di TPS.

oleh M Syukur diperbarui 08 Nov 2024, 21:31 WIB
Diterbitkan 08 Nov 2024, 21:31 WIB
Polisi berdiskusi dengan aparatur desa dan panitia pemilihan desa mematangkan hari pencoblosan pada 27 November nanti.
Polisi berdiskusi dengan aparatur desa dan panitia pemilihan desa mematangkan hari pencoblosan pada 27 November nanti. (Liputan6.com/M Syukur)

Liputan6.com, Pekanbaru - Polsek Rambah, jajaran Polres Rokan Hulu, gelar pertemuan dengan Kepala Desa Koto Tinggi dan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Rambah serta Panitia Pemungutan Suara (PPS) setempat. Mereka berdiskusi tentang persiapan hari pemungutan suara.

Hari pemungutan suara pada 27 November 2024 makin dekat, tidak sampai 3 pekan lagi. Kapolsek AKP Dedi Siswanto berharap tidak ada kendala pada hari pencoblosan, apalagi menimbulkan gejolak.

Dedi mengajak pihak penyelenggara atau kecamatan mematangkan administrasi. Mulai dari daftar pemilih tetap hingga distribusi surat undangan kepada warga setempat.

Dedi tidak ingin ada warga yang masuk daftar pemilih tidak menerima undangan. Hal ini bisa menimbulkan protes pada hari pencoblosan dan bisa menggangu ketertiban di tempat pemungutan suara.

"Diskusi ini juga diikuti rekan dari TNI, kami mengajak semuanya menyukseskan pemilihan gubernur dan wakil gubernur Riau serta calon bupati Rokan Hulu," kata Dedi, Jumat siang, 8 November 2024.

Dedi menyatakan, diskusi ini juga dalam rangka meningkatkan sinergitas kepolisian sebagai pengawal dan pengamanan Pilkada 2024 dengan masyarakat. Khususnya yang menjadi panitia pemilihan agar Pilkada di Kecamatan Rambah berjalan tanpa kendala.

"Kalau dari Polri dan TNI sebagai pengamanan jauh-jauh hari sudah mempersiapkan diri, begitu juga dengan netralitas," tegas Dedi.

Dedi mengingatkan pihak kecamatan dan aparatur desa menjaga netralitas selama Pilkada serentak berlangsung. Punya pilihan boleh-boleh saja tapi jangan terlibat politik praktis, seperti mengarahkan warga memilih calon tertentu.

"Aparatur kecamatan dan desa juga diharap makin gencar mensosialisasikan Pilkada, mengajak partisipasi warga dan meminimalisir golput," ujar Dedi.

Menjelang pencoblosan, Dedi mengimbau warga meningkatkan kewaspadaan terjadinya kejahatan 3 C. Yaitu pencurian dengan kekerasan (Curas), pencurian dengan pemberatan (Curat) dan pencurian sepeda motor (Curas).

"Mari jaga keamanan selalu kondusif," ajak Dedi.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya