Akhir Pekan Ini, 1.800 Marga Huang Kumpul di Yogyakarta

Sebelumnya Indonesia juga pernah menjadi tuan rumah, yaitu di tahun 2000 di Jakarta, 2006 di Surabaya, dan 2015 di Medan.

oleh Kukuh Setyono diperbarui 14 Nov 2024, 20:38 WIB
Diterbitkan 14 Nov 2024, 15:40 WIB
Perkumpulan Marga Huang
Sejumlah peserta World Huang Family Conference dari Taiwan tiba di Yogyakarta. Jumat-Sabtu besok, 1.800 orang bermarga Huang kumpul di Yogyakarta. (Dok Pribadi)

Liputan6.com, Yogyakarta - Di ajang World Huang Family Conference yang bakal berlangsung di Jogja Expo Center (JEC) Daerah Istimewa Yogyakarta pada 15-16 November, 1.800 orang bermarga Huang dari seluruh dunia berkumpul. Tahun ini, Indonesia menjadi tuan rumah ajang tahunan setelah Thailand.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Forum Komunikasi Keluarga Besar Huang Indonesia, Ardy Susanto menyatakan dipilihnya Yogyakarta sebagai lokasi konferensi. Karena kota ini memiliki keunikan, yaitu budaya dan kearifan lokalnya yang masih otentik, serta banyaknya lokasi wisata yang bisa dinikmati peserta.

“Perkumpulan Marga Huang di seluruh dunia selalu digelar setiap tahun Pada 2023 tuan rumahnya Thailand, tahun 2025 tuan rumahnya Taiwan,” kata Ardy, Kamis (14/11/2024).

Sebelumnya Indonesia juga pernah menjadi tuan rumah, yaitu di tahun 2000 di Jakarta, 2006 di Surabaya, dan 2015 di Medan.

World Huang Family Conference, kata Ardy, menjadi momentum Marga Huang di Indonesia untuk mempromosikan Indonesia ke masyarakat dunia, terutama dari Marga Huang. Huang, Oey, atau Wong adalah nama yang sama.

Perkumpulan Marga Huang banyak berdiri di kota-kota besar seperti Lampung, Bandung, Jakarta, Semarang, dan Medan. Sedangkan peserta dari luar negeri berasal dari 20 negara seperti dari China, Amerika, Malaysia, dan Taiwan.

“Sebenarnya ada sekitar 5.000 orang bermarga Huang yang mau ikut World Huang Family Conference di Yogyakarta. Tapi , karena tidak adanya penerbangan langsung ke Yogyakarta, akhirnya banyak yang urung untuk datang,” jelasnya.

Misalnya, peserta dari Kinabalu Malaysia. Mereka yang ingin datang sebanyak 80 orang. Namun, karena tidak adanya penerbangan langsung (direct flight) ke Yogyakarta, akhirnya peserta dari Kinabalu menyusut menjadi 20 orang saja.

Peserta terbanyak berasal dari China. Bahkan peserta dari Taiwan, yang tahun 2025 akan menjadi tuan rumah, sudah datang lebih dulu ke Indonesia.

“Pada 10 November 2024 mereka sudah datang. Sebelum ke Yogyakarta, mampir dulu ke Jakarta, Bali, Bandung, dan juga ke Borobudur,” terang Ardy.

Sedangkan rangkaian acara World Huang Family Conference tersebut berupa pertemuan keluarga besar Huang, seminar peluang bisnis, tukar menukar informasi kegiatan, dan juga program beasiswa.

Yogyakarta juga dekat dengan Candi Borobudur dan Candi Prambanan yang memiliki sejarah kebesaran masa lalu. Ardy meyakini ajang ini akan lebih mengenalkan ke dunia dunia bahwa Indonesia, khususnya Yogyakarta, memiliki banyak keunikan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya