Liputan6.com, Yogyakarta - Pimpinan Pusat Muhammadiyah meyakini kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto akan mampu memajukan negara dan menjadi energi kolektif mencapai kesejahteraan. PP Muhammadiyah di usianya ke-112 akan bersinergi melalui berbagai program kerja Presiden Prabowo Subianto menghadirkan kemakmuran untuk rakyat.
Penegasan ini disampaikan Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir pada Senin (18/11/2024) di Kantor PP Muhammadiyah Yogyakarta. Ini disampaikan karena terkait peringatan Milad ke-112 yang pada tanggal tersebut. Sedangkan perayaan milad akan digabungkan dengan tanwir di Universitas Muhammadiyah Kupang (UMK), Nusa Tenggara Timur (NTT) 4-6 Desember yang bakal dihadiri 350 peserta.
Advertisement
Baca Juga
“Tema besar milad dan tanwir tahun ini ‘Menghadirkan Kemakmuran untuk Semua’. Kemakmuran adalah kehidupan di mana semua kondisi dan kekayaan yang dimiliki negara dipergunakan untuk sebesar-besarnya kesejahteraan seluruh rakyat,” kata Haedar.
Disebutnya poin penting dalam program menghadirkan kemakmuran bagi semua adalah tata kelola yang baik pada sumber daya alam, sumber daya manusiannya, serta aset dan kekayaan negara oleh pemerintah. Selain sumber daya alam, kepribadian orang Indonesia yang gigih berjuang dari bawah, tahan menderita dan memiliki sifat gotong royong yang kuat dengan beragam latar belakang bakal menjadi modal besar. “Keberagaman tidak dirayakan dengan hanya saling berkunjung, namun juga harus produktif. Kemajuan menjadi energi kolektif memakmurkan. Kuncinya adalah bagaimana negara ini diurus,” jelasnya.
Bagi Haedar dan pemimpin Muhammadiyah lainnya, dengan visi dan misinya, Presiden Prabowo dinilai mampu mewujudkan kemakmuran Indonesia asalkan menjalankan tugas negara secara kolektif. “Bagi Muhammadiyah, kita akan sinergikan program-program memakmurkan rakyat dengan program pendidikan kesehatan, pelayanan sosial dan pengembangan ekonomi di kawasan-kawasan yang selama ini ditempati masyarakat marginal,” paparnya.
Nantinya program-program mandiri Muhammadiyah dalam mendukung kemakmuran rakyat yang lahir di Kupang akan diintegrasikan dengan program pemerintah dari pusat hingga daerah serta komunitas masyarakat lokal. Haedar menerangkan dipilihnya Kupang sebagai lokasi milad dan tanwir sebagai upaya Muhammadiyah menunjukkan realitas masyarakat Indonesia timur. Melalui program pemberdayaan, melalui Milad Muhammadiyah 112 ingin menegaskan pesan untuk bangsa, bahwa kemakmuran tidak boleh dinikmati oleh sekelompok kecil.
Universitas Muhammadiyah Kupang (UMK) ditunjuk sebagai tuan rumah karena telah dan terus berkiprah memajukan daerah dan masyarakat. Kedua, meningkatkan usaha-usaha Muhammadiyah di bidang pendidikan, kesehatan, sosial, pemberdayaan, dan program lainnya yang memajukan kehidupan rakyat. “Ketiga, menggalang kerja sama dengan semua pihak untuk gerakan kemakmuran bangsa baik di NTT maupun di seluruh tanah air Indonesia,” tutupnya.