Liputan6.com, Klaten - Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin) Budiman Sudjatmiko menyebutkan program tiga juta rumah Prabowo itu nantinya akan menyasar kalangan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Dari jumlah itu sebanyak dua juta unit rumah untuk warga miskin di desa dan sisanya untuk kota. Selama masa pemerintahan Prabowo-Gibran mendatang, program pembangunan rumah di desa itu diperkirakan akan mencapai 10 juta unit
Mantan politikus PDI Perjuangan itu juga mengungkapkan, program rumah yang digagas Prabowo untuk desa itu tidak dua juta unit rumah selama masa pemerintahan tersebut, melainkan selama per tahunnya. Sebagai salah satu satgas, ia mengaku terus aktif untuk memperjuangkan program tersebut bagi masyarakat di desa.
Advertisement
Baca Juga
“Program Pak Prabowo adalah dua juta rumah desa per tahun. Jadi bukan tiga juta, sepuluh juta. Dua juta rumah di desa per tahun. Insya Allah kami semua bekerja. Kami kebetulan juga aktif di Satgas Perumahan untuk merumuskan program ini, saya kebetulan salah satu anggota Satgas Perumahan,” kata Budiman Sudjatmiko di depan ribuan kepala desa dan perangkat desa yang menghadiri peringatan Hari Desa di Balai Desa Ponggok, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten pada Rabu (15/1/2025).
Advertisement
Lantas mengenai anggaran biaya untuk merealisasikan program tiga juta rumah Prabowo itu, Budiman mengaku pemerintah saat ini masih bekerja untuk bisa mewujudkan program yang menjadi salah satu janji kampanye Prabowo-Gibran itu.
“Uangnya dari mana? Insya Allah kami sedang bekerja. Pihak-pihak luar negeri maupun dalam negeri sedang bekerja,” ujar dia.
Utamakan Kontraktor BUMDes
Nantinya program rumah dua juta Prabowo di desa diperuntukkan bagi warga yang miskin. Oleh sebab itu berdasarkan hasil diskusi dengan berbagai lembaga, mantan aktivis 98 itu menyebutkan skema untuk program dua juta rumah di desa, yakni orang miskin tidak perlu membayar tetapi hanya dibebankan dengan biaya pemeliharaan.
“Kita tahu di desa itu sebenarnya masih banyak orang punya tanah dengan rumah yang kurang layak huni, mungkin tekanannya pada bedah rumah hampir total. Kira-kira dengan dua juta rumah di desa per tahun untuk 75 ribu desa untuk lima tahun, rata-rata tiap desa ada 25 unit rumah. Rata-rata ya bisa lebih, bisa kurang,” kata dia.
Budiman Sudjatmiko menyatakan program dua juta rumah Prabowo untuk MBR di pedesaan untuk pembangunannya tidak akan menggunakan kontraktor besar. Pembangunan untuk proyek program tersebut akan memanfaatkan kontraktor yang dikelola pihak desa.
“Khusus rumah di desa, kita perjuangkan di Satgas Perumahan kontraktornya diutamakan BUMDes atau BUMDesma atau pengusaha lokal di kabupatennya,” kata Budiman.
Adanya rencana dengan memanfaatkan kontraktor lokal, ia pun meminta agar para kontraktor besar yang biasa menggarap proyek perumahan untuk tidak ikut serta dalam pembangunan program tiga juga rumah Prabowo. Dari program tiga juta rumah saat kampanye Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024 silam, dua juta unit rumah di pedesaan dan satu juta unit di perkotaan.
“Yang besar-besar nggak boleh masuk desa,” ucapnya.
Advertisement