Liputan6.com, Bandung - Kabar duka datang dari mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) dan mantan Menkopolhukam Mahfud MD. Diketahui sang ibu, Hj Siti Khadijah dikabarkan meninggal dunia pada Jumat (17/1/2025).
Adapun kabar tersebut dibagikan langsung oleh Mahfud Md melalui media sosial pribadinya. Ia membagikan sebuah foto tengah mencium tangan sang ibu dengan pesan mendalam terkait sosoknya.
Advertisement
Baca Juga
“SELAMAT JALAN IBUKU. Bu, kepergianmu menghadap Sang Khalik ba’da shubuh pada Jumat pagi ini mengagetkan anakmu,” tulisnya (@mohmahfudmd).
Advertisement
Melalui pesan tersebut, Mahfud menyampaikan bagaimana rasa dukanya ditinggalkan sang ibu. Selain itu, Mahfud juga menuliskan pesan penuh haru terkait ibunya yang telah menyusul ayahnya.
“Temuilah ayahku, abah Mahmudin, yang adalah suamimu. Beritahu pada ayah bahwa tugasmu menemani anak-anak dan cucu-cucu sudah selesai. Ayah pasti menyambutmu dengan senyum dan sabar seperti yang basa ditunjukkannya selama hidupnya kepada kita,” kata Mahfud MD.
Pria berusia 67 tahun itu juga menceritakan bagaimana sosok sang Ibu yang telah berjuang banyak untuknya. Salah satunya perjuangan sang Ibu untuk memenuhi kebutuhan Mahfud yang menjalani pendidikan ke kota.
“Ketika aku akan melanjutkan sekolah ke kota engkau jual perhiasanmu, gelang dan kalungmu, untuk biaya sekolah dan kostku. Engkau bilang, “Ini untuk biaya sekolahmu, rajinlah belajar, jangan lupa salatmu”,” ucapnya.
Sebagai informasi, Ibunda Mahfud MD meninggal dunia di usianya yang ke-94 tahun pada Jumat, 17 Januari 2025 di Madura.
Pesan Mahfud Md untuk Sang Ibu
Melansir dari media sosial resmi Mahfud MD, berikut ini pesan lengkap dari Mahfud MD untuk sosok ibunya:
“SELAMAT JALAN IBUKU
Bu, kepergianmu menghadap Sang Khalik ba’da shubuh pada Jumat pagi ini mengagetkan anakmu.
Tentu saya menangis, tetapi terus berdoa dan membaca surat Yasin untukmu, surat dalam Qur’an yang engkau hafal dan selalu baca.
Temuilah ayahku, abah Mahmudin, yang adalah suamimu. Beritahu pada ayah bahwa tugasmu menemani anak-anak dan cucu-cucu sudah selesai.
Ayah pasti menyambutmu dengan senyum dan sabar seperti yang biasa ditunjukkannya selama hidupnya kepada kita.
Namamu Siti Khadijah, semoga nasibmu di akhirat diterima oleh Allah seperti Ibu kaum muslimin Siti Khadidjah yang isteri Nabiyullah Muhammad Sallallahu alaihi wa sallam.
Engkau seorang Ibu yang hebat, selalu membimbing dan menyinari rumah kami. Hidupmu sederhana dan selalu jujur.
Tapi engkau Ibu pernah tak jujur kepadaku. Ketika aku sedang sakit, engkau selalu duduk di tepi tempat tidurku sampai tengah malam. Ketika ditanya, “Apa Ibu tidak mengantuk? Tidak capek?” tanyaku. “Tidak nak, saya tidak capek”, jawabmu sambil mengompres dahiku dengan handuk hangat, padahal saya tahu engkau capek dan mengantuk.
Ketika aku akan melanjutkan sekolah ke kota engkau jual perhiasanmu, gelang dan kalungmu, untuk biaya sekolah dan kostku. Engkau bilang, “Ini untuk biaya sekolahmu, rajinlah belajar, jangan lupa salatmu”.
Selamat jalan Ibu, kami tak akan terlalu lama menangisi kepergianmu tetapi kami akan terus mengenangmu dan berdoa untuk kebaikanmu di sana. Salam kepada ayahku, abah Mahmudin yang sudah lama menunggumu di sana.
Anakmu (Mahfud MD)”
Advertisement