Lampung Alami 24 Kejadian Cuaca Ekstrem Sepanjang 2024, Posisi Keenam Nasional

Data ini menempatkan Lampung pada peringkat keenam dalam daftar 10 provinsi dengan bencana cuaca ekstrem terbanyak di Indonesia.

oleh Ardi Munthe diperbarui 20 Jan 2025, 13:00 WIB
Diterbitkan 20 Jan 2025, 13:00 WIB
Cuaca Ekstrem Jakarta, Warga Diimbau Kurangi Aktivitas di Luar Rumah
Pengendara sepeda motor menggunakan jas hujan saat hujan deras di kawasan Thamrin, Jakarta, Rabu (23/11/2022). Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Isnawa Adji mengimbau masyarakat untuk mengurangi aktivitas di luar rumah apabila Jakarta mengalami cuaca ekstrem. (Liputan6.com/Faizal Fanani)... Selengkapnya

Liputan6.com, Lampung - Sebanyak 24 kejadian cuaca ekstrem tercatat melanda Provinsi Lampung sepanjang Januari hingga Desember 2024. Data ini menempatkan Lampung pada peringkat keenam dalam daftar 10 provinsi dengan bencana cuaca ekstrem terbanyak di Indonesia.

Berdasarkan data Geoportal Data Bencana Indonesia, terdapat 461 kejadian bencana cuaca ekstrem secara nasional pada 2024. Sebagian besar berupa hujan deras yang disertai angin kencang atau angin puting beliung, yang menyebabkan pohon tumbang dan kerusakan bangunan.

Sebanyak 30 provinsi di Indonesia dilaporkan mengalami bencana cuaca ekstrem sepanjang tahun lalu. Wilayah dengan kejadian terbanyak berada di Pulau Jawa, yakni Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah. Provinsi lain yang masuk 10 besar meliputi Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, Lampung, Aceh, Kepulauan Riau, Nusa Tenggara Barat, dan DI Yogyakarta.

Kepala BMKG Stasiun Klimatologi Pesawaran, Indra Purna, menjelaskan bahwa cuaca ekstrem yang melanda Lampung dipengaruhi oleh letak geografis serta kompleksitas kontur wilayahnya. Faktor lain yang turut berkontribusi adalah keberadaan dataran tinggi, dataran rendah, dan daerah pesisir.

"Imbauan kami kepada masyarakat adalah tetap waspada terhadap potensi bencana meteorologis, karena bulan ini diprediksi menjadi puncak musim hujan di Lampung," ujar Indra saat dikonfirmasi, Selasa (14/1/2025).

Ia menambahkan, cuaca ekstrem di Lampung diperkirakan masih berlangsung hingga Februari 2025, beriringan dengan puncak musim hujan. Kondisi ini berpotensi memicu bencana seperti tanah longsor, banjir bandang, serta hujan lebat disertai angin kencang, khususnya di daerah dataran tinggi dan bantaran sungai.

"Masyarakat perkotaan juga harus waspada terhadap banjir yang bisa terjadi akibat buruknya sistem drainase. Kami imbau agar masyarakat tetap siaga," kata Indra.

Stasiun Meteorologi Kelas I Radin Inten II Lampung merilis prospek cuaca mingguan untuk 13-19 Januari 2025. Sebagian besar wilayah diperkirakan cerah berawan, namun potensi hujan lebat disertai petir dan angin kencang tetap ada, terutama pada siang hingga dini hari.

Meski secara umum cerah, indeks kenyamanan mencatat beberapa wilayah di Lampung akan terasa kurang nyaman, terutama pada siang dan sore hari akibat suhu yang tinggi. Namun, wilayah Lampung Barat masih masuk kategori cukup nyaman untuk beraktivitas.

Masyarakat diminta tetap memperhatikan prakiraan cuaca dan menjaga kewaspadaan terhadap potensi bencana akibat cuaca ekstrem.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya