Liputan6.com, Banyuwangi - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Banyuwangi menerjunkan tim guna melakukan observasi pencemaran limbah oli di Pantai Bangsring Underwater, Kecamatan Wongsorejo. Observasi ini dilakukan untuk mengukur tingkat pencemaran, sebarannya serta darimana kemungkinan asal muasal limbah oli ini. Plt Kepala DLH Banyuwangi, Dwi Handayani menyatakan mengetahui kabar pencemaran oli di Pantai Bangsring Underwater pada Rabu (19/2/2025).
Dilaporkan bahwa oli itu banyak menggenang di rumah apung hingga bibir pantai sehingga mengganggu aktivitas wisata di tempat tersebut. “Tim kami hari ini berencana melakukan peninjauan langsung ke lokasi untuk melakukan observasi,” ujarnya, Jumat (21/2/2025).
Sebelumnya diberitakan cairan diduga oli mencemari pantai Bangsring Underwater di Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi. Dalam sebuah video yang beredar tampak cairan hitam pekat itu menggenangi hampir seluruh area pantai. Pengelola Pantai Bangsring Underwater, Ikhwan Arif membenarkan peristiwa itu. Dia menyebut cairan oli itu menggenang di hampir seluruh area pantai. Mulai dari dermaga, rumah apung, hingga titik-titik perbatasan laut dan pasir.
Advertisement
Ikhwan menjelaskan, tumpahan oli itu terlihat sejak Senin (17/2/2025) lalu. Sebagian oli terbawa arus dan sebagian sisanya telah dibersihkan pengelola pantai. Ikhwan juga mengaku bahwa kehadiran oli ini sangat merugikan. Mengingat Pantai Bangsring adalah tempat wisata. Di sisi lain juga pantai ini juga area konservasi.
Beberapa waktu lalu, cemaran tersebut sempat mengganggu aktivitas wisata di Pantai Bangsring Underwater. Beberapa wisatawan terlumuri cairan tersebut saat berenang di kawasan pantai. “Kemarin yang datang pas ada rombongan anak-anak TK dari Jember. Bajunya kuning semua kena oli. Tamu yang biasanya snorkling juga tidak berani karena adanya limbah oli tersebut,” katanya.