Liputan6.com, Jakarta - Tari pencak silat dari Betawi memiliki keunikan yang tak banyak ditemukan di tarian tradisional lain. Sesuai namanya, keseluruhan gerakan tarian ini diambil dari gerakan pencak silat.
Mengutip dari berbagai sumber, tari pencak silat ini memiliki daya tarik lain berupa musik yang mengiringinya. Tarian ini diiringi oleh tetabuhan khusus yang disebut dengan gendang pencak, gambang kromong, serta gamelan topeng.
Adapun beberapa gerakan tarian atau gaya dalam tari pencak silat khas Betawi yang paling populer disebut gaya seray, gaya pecut, gaya rompas, dan gaya bandul. Tarian ini menunjukkan aliran atau gaya yang diikuti oleh masing-masing penari.
Advertisement
Advertisement
Baca Juga
Tari pencak silat merupakan salah satu tarian khas Betawi yang berkembang dengan mengambil unsur gerakan pencak silat. Selain tari pencak silat, ada juga tari blenggo dan tari uncul.
Tari pencak sikat secara khusus sebenarnya belum begitu lama berkembang. Hal ini disebabkan karena ahli-ahli persilatan Betawi pada masa lalu lebih mengutamakan isi daripada kembangan silat.
Kembangan dianggap membuang waktu dan tak memiliki manfaat. Mereka berpikir bahwa silat bukan untuk dipamerkan, melainkan untuk membela diri saat sewaktu-waktu diperlukan.
Terkait aliran silat di Betawi, telah berkembang berbagai aliran silat. Dalam wilayah budaya Betawi terdapat aliran lintau, cimande, ciomas, sahbandar, dan cikalong yang menimbulkan berbagai aliran, seperti aliran kwitang, aliran tanah abang, hingga kemayoran.
Tari pencak silat Betawi memiliki unsur gerak-gerak silat yang menunjukkan aliran atau gaya yang diikuti penari masing-masing. Berbeda dengan di Pasundan, tari pencak silat biasanya diiringi orkes gendang pencak.
Sementara tari pencak silat di Betawi biasanya diiringi berbagai orkes, seperti gambang kromong, rebana biang, dan sebagainya. Ada juga yang menggunakan iringan orkes gendang pencak seperti grup Putra Betawi. Instrumen gendang pencak pada tarian hanya berfungsi sebagai pembawa irama saja.
Sementara itu, gendang pencak di Priangan berfungsi sebagai pembawa irama. Namun, gendang tersebut juga bergungsi untuk memberikan aksentuasi pada gerakan-gerakan tari.
Sementara itu, kehadiran tari pencak silat khas Betawi juga berguna untuk membangkitkan semangat anak muda untuk belajar pencak silat. Unsur silat di dalamnya masih menjadi bagian dari tarian lain, seperti tari blenggo rebana, blenggo ajeng, uncul, dan lain sebagainya.
Penulis: Resla