Liputan6.com, Gorontalo - Bulan suci Ramadan, permintaan pisang di Kota Gorontalo mengalami peningkatan signifikan. Kondisi ini turut dirasakan oleh Aryo Ibrahim (20), seorang pedagang pisang yang menyatakan bahwa omzetnya naik drastis sejak awal bulan Ramadan. "Alhamdulillah, bulan Ramadan membawa berkah tersendiri bagi kami. Penjualan pisang di lapak saya meningkat cukup signifikan," kata Aryo kepada Liputan6.com, Minggu (2/3/2025).
Sebelumnya, Aryo mencatat omzet rata-rata harian sekitar Rp1 juta. Namun, sejak awal Ramadan, angka tersebut dapat melampaui jumlah tersebut hingga 2 juta per hari berkat tingginya permintaan. Menurut Aryo, lonjakan penjualan ini disebabkan oleh kebiasaan masyarakat yang menjadikan pisang sebagai menu berbuka puasa.
Buah ini dinilai praktis dan dapat diolah menjadi berbagai hidangan, seperti kolak, pisang goreng, dan es pisang ijo. Selain itu, meningkatnya permintaan pisang juga dipicu oleh tingginya permintaan dari para pembuat takjil Ramadan. Pisang menjadi salah satu bahan baku utama dalam pembuatan berbagai jenis kue dan makanan berbuka puasa. "Banyak pelanggan mengatakan bahwa pisang sangat cocok untuk berbuka puasa karena mudah diolah menjadi berbagai makanan yang lezat dan bergizi," jelasnya.
Advertisement
Tren pembelian di lapak Aryo juga mengalami perubahan selama Ramadan. Jika pada hari-hari biasa pelanggan datang di siang hari, maka saat bulan puasa, puncak keramaian terjadi pada malam hari setelah berbuka. Meski permintaan melonjak, Aryo memastikan pasokan pisang di lapaknya tetap terjaga. Ia mendapatkan stok secara rutin dari distributor tetap di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, Sulawesi Utara. "Alhamdulillah, pasokan aman karena kami sudah memiliki mitra distributor. Harapannya, lonjakan permintaan ini terus berlanjut agar memberi manfaat lebih bagi pedagang kecil seperti saya," pungkasnya.