Pulang Retreat Magelang, Wali Kota Batam Disambut Prosesi Adat Melayu

Beras kunyit itu melambangkan tentang bumi Melayu. Ini juga berkaitan dengan kesultanan Riau Lingga

oleh Ajang Nurdin Diperbarui 05 Mar 2025, 05:30 WIB
Diterbitkan 05 Mar 2025, 05:30 WIB
Wali Kota dan Wawalkot Batam jalani prosesi adat Melayu. (Foto: Liputan6.com/Ajang Nurdin)
Wali Kota dan Wawalkot Batam jalani prosesi adat Melayu. (Foto: Liputan6.com/Ajang Nurdin)... Selengkapnya

Liputan6.com, Batam - Usai mengikuti retreat di Magelang Wali Kota Batam yang juga Kepala BP Batam Amsakar Achmad beserta wakilnya Li Clodia Candra disambut Lembaga Adat Melayu (LAM) Kepri Kota Batam dengan prosesi adat Melayu.

Adapun prosesi penyambutan dimulai dengan pemberian Tanjak untuk Wali Kota Batam yang kemudian dipasangkan lansung oleh Ketua LAM Kepri Kota Batam, YM Muhamad Amin, untuk Prosesi Tudung Mantu, yaitu prosesi pemasangan Krundung khas Melayu Kepada Wakil Wali Kota Yang Juga Wakil Kepala BP Batam Li Claudia Candra oleh istri mantan Ketua LAM Kota Batam yang juga mantan Anggota DPR-RI.

Katua Lembaga Adat Melayu (LAM) Kepri Kota Batam YM Muhammad Amin mengatakan prosesi adat tabur beras kunyit dalam kebudayaan Melayu melambangkan kehormatan serta keberadaan tamu di bumi Melayu.

"Beras kunyit itu melambangkan tentang bumi Melayu. Ini juga berkaitan dengan kesultanan Riau Lingga, karena warna kuning itu itu identik dengan warna raja," ujar Muhammad Amin usai menggelar prosesi adat Melayu di Bandara Batam, Sabtu (1/3/2025).

Prosesi kemudian dilanjutkan dengan pemasangan tanjak, simbol khas Melayu yang menandakan kekuasaan dan kehormatan.

"Tanjak itu sebenarnya tanda kuasa. Biasanya, melengkapi atribut lain seperti di samping keris," ucapnya.

Atas Prosesi ini Ketua LAM Batam berharap Walikota Batam yang juga Kepala BP Batam beserta Wakilnya yang baru bersama masyrakat Melayu Batam komitmen untuk terus bersinergi.

Ia juga menegaskan bahwa selama ini kerja sama sudah berjalan baik, meskipun masih ada beberapa aspek yang perlu ditingkatkan.

"Sudah bagus, tidak ada masalah. Hanya saja, koordinasi harus lebih ditingkatkan lagi," ucap Amin.

Dia menyampaikan kegiatan ini sekaligus menjadi salah satu bentuk pelestarian budaya Melayu yang tetap dijunjung tinggi di Batam, sekaligus memperkuat hubungan antara lembaga adat dan pemerintah daerah.

Sementara Itu Wali Kota Batam juga Kepala BP Batam Amsakar Achmad mengatakan salah satu momen yang patut disyukuri adalah transisi kepemimpinan dari Haji Muhammad Rudy Amsakar Ahmad kepada Amsakar Ahmad dan Li Claudia Chandra yang berlangsung dengan lancar dan sukses.

"Alhamdulillah, transisi ini berjalan dengan baik, mencerminkan kematangan masyarakat Batam dalam berpolitik," ujar Amsakar Achmad saat prosu penyan masyrakat Batam di Ruang VIP Bandra Hang Nadim Batam.

 

Promosi 1

Simak Video Pilihan Ini:

Lupakan Perbedaan

Dia juga mengajak seluruh masyarakat untuk meninggalkan perbedaan politik pasca-pelantikan oleh Presiden Prabowo Subianto dan fokus pada persatuan demi kemajuan Batam.

"Sudah saatnya kita mengarahkan energi positif untuk membangun, bukan mencari kesalahan orang lain. Setiap individu memiliki kekurangan, tetapi lebih baik kita introspeksi dan memperbaiki diri," ujar Amsakar.

Menurutnya dengan kemeriahan penyambutan nya menjadi tanda bahwa masyarakat Batam mendukung penuh kepemimpinan baru untuk membawa kota ini ke arah yang lebih baik

Dalam suasana bulan suci Ramadan, ia juga mengajak masyarakat menjadikan bulan ini sebagai momentum untuk memperkuat iman dan mempererat silaturahmi.

"Marhaban ya Ramadan, mari kita manfaatkan bulan penuh berkah ini untuk membersihkan hati, meningkatkan amal, dan memperkokoh persaudaraan," serunya.

Terkait kebijakan pemerintahan, ia menegaskan bahwa berbagai program pembangunan akan selaras dengan visi besar Presiden serta kebijakan di tingkat provinsi dan kabupaten/kota. "Seluruh pemimpin daerah harus berjalan seirama agar percepatan pembangunan dapat segera terwujud," tegasnya.

Pada kesempatan tersebut, Amsakar Ahmad juga membagikan pengalamannya dalam sebuah retret kepemimpinan yang dihadiri oleh Presiden Prabowo Subianto, Presiden Joko Widodo, serta Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono. "Kami mendapatkan banyak pembelajaran strategis yang akan menjadi acuan dalam memimpin Batam ke depan," ujarnya.

Dengan semangat persatuan dan kolaborasi, diharapkan Batam dapat mencapai lompatan besar dalam pembangunan. "InsyaAllah, jika kita solid dan bersatu, akan ada perubahan positif yang segera dirasakan oleh seluruh masyarakat," ucapnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya