Liputan6.com, Bandung - Tunjangan Hari Raya atau THR merupakan salah satu tambahan pendapatan yang diberikan kepada karyawan menjelang Hari Raya IdulFitri atau di bulan Ramadan. Di Indonesia, THR umumnya diberikan sebelum perayaan Idulfitri.
Namun, tidak jarang juga bisa diberikan kepada pekerja yang merayakan hari besar keagamaan lainnya seperti Natal, Nyepi, Waisak, dan Imlek. THR merupakan hak bagi pekerja yang diatur dalam Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 6 Tahun 2016.
Baca Juga
Selain itu, besaran THR yang diberikan biasanya setara dengan satu bulan gaji bagi pekerja yang telah bekerja minimal satu tahun sementara yang bekerja kurang dari satu tahun mendapat THR secara proporsional.
Advertisement
Memberikan THR kepada karyawan umumnya memiliki peran penting untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan. Momen hari raya sering kali memerlukan pengeluaran tambahan seperti membeli kebutuhan pokok, pakaian baru, dan biaya perjalanan pulang kampung.
Kemudian dengan adanya THR karyawan dapat memenuhi kebutuhan tersebut tanpa harus mengorbankan anggaran bulanan mereka. Selain itu, THR juga membantu mengurangi beban finansial pekerja terutama bagi mereka yang memiliki tanggungan keluarga.
Bagi perusahaan, pemberian THR juga memiliki dampak positif karena dengan memberikan THR tepat waktu perusahaan menunjukkan kepedulian terhadap kesejahteraan karyawannya sehingga dapat meningkatkan loyalitas serta semangat kerja karyawan setelah libur hari raya.
Adapun berikut ini bisa diperhatikan tips untuk mengatur THR untuk karyawan dan pengusaha.
Tips Mengatur THR untuk Karyawan dan Pengusaha
1. Alokasikan THR untuk kebutuhan pokok
Mendapatkan THR bisa dialokasikan untuk memastikan kebutuhan utama atau pokok seperti makanan, minuman, transportasi, dan tagihan bulanan telah terpenuhi agar keuangan tetap dalam kondisi stabil setelah lebaran.
Pasalnya banyak orang sering kali lupa bahwa masih ada tanggungan utama yang harus diperhatikan sehingga dapat terlewat jika tidak diatur atau dialokasikan dengan benar dan membuat keuangan setelah lebaran justru menipis.
2. Membayar zakat dan sedekah
THR dapat dimanfaatkan untuk membayar zakat serta sedekah sesuai dengan ajaran agama. Hal tersebut tidak hanya menjadi kewajiban tetapi juga untuk membantu orang-orang yang sedang membutuhkan.
Advertisement
Berikutnya
3. Sisihkan uang untuk tabungan atau investasi
Mendapatkan uang THR bisa dimanfaatkan untuk menabung atau investasi seperti deposito, reksadana, atau emas. Tabungan tersebut bisa membantu pendapatan tetap berkembang dan bermanfaat di masa depan.
Selain itu, menabung bisa untuk keperluan utama seperti misalnya dana pendidikan, dana kesehatan, hingga dana darurat.
4. Melunasi utang
Bagi umat muslim, melunasi utang adalah hal yang wajib dan penting untuk dilakukan. Adapun jika mendapatkan uang lebih dari THR maka bisa menyisihkannya untuk digunakan sebagai melunasi utang.
Melunasi utang dapat membantu beban utang jadi lebih berkurang atau bahkan menghilangkan beban agar kondisi finansial menjadi lebih sehat setelah lebaran.
Selanjutnya
5. Menyisihkan THR dari jauh hari
Bagi pengusaha yang harus memberikan THR kepada karyawannya dianjurkan untuk menyisihkan keuangan atau anggaran dari jauh hari. Hal tersebut bisa jadi strategi agar tidak mengganggu operasional bisnis ketika harus membayar kewajiban kepada karyawan.
Selain itu, penting untuk memahami bahwa memberikan THR adalah hak karyawan sehingga pengusaha harus memastikan pemberian THR tepat waktu dan karyawan juga memiliki kepercayaan serta loyalitas yang tetap terjaga.
6. Tetap menjaga arus kas usaha
Menjaga arus kas usaha penting dilakukan oleh para pengusaha terutama menjelang lebaran. Kemudian perhatikan untuk jangan sampai pengeluaran THR membuat arus kas usaha terganggu.
Dengan demikian pastikan adanya perencanaan keuangan yang matang untuk membuat bisnis tetap berjalan dengan lancar setelah lebaran.
Advertisement
