Liputan6.com, Yogyakarta - Lalat buah merupakan salah satu hama yang sangat merugikan bagi petani, terutama bagi tanaman buah seperti cabai, jambu, mangga, dan melon. Serangga ini menyerang buah dengan cara menyuntikkan telurnya ke dalam daging buah.
Ketika telur menetas, larva akan memakan bagian dalam buah, menyebabkan buah menjadi busuk dan tidak layak dijual. Dampak dari kerusakan yang ditimbulkan oleh lalat buah yakni mengurangi kualitas buah.
Advertisement
Buah yang terserang biasanya menunjukkan tanda-tanda seperti bintik hitam, lubang kecil, atau bagian yang membusuk. Selain merusak buah, lalat buah juga dapat menyebar dengan cepat karena kemampuannya terbang dan berkembang biak dalam waktu singkat.
Advertisement
Baca Juga
Jika tidak dikendalikan, populasi lalat buah dapat meningkat pesat dan menyebabkan kerusakan yang lebih luas. Mengutip dari berbagai sumber, berikut empat langkah efektif mengatasi lalat buah:
1. Gunakan Perangkap
Untuk membuat perangkap lalat buah, beberapa bahan yang dibutuhkan antara lain botol plastik bekas, metil eugenol (zat penarik lalat), kapas, dan air sabun. Pertama, lubangi bagian atas botol plastik sebagai jalan masuk bagi lalat buah.
Selanjutnya, celupkan kapas ke dalam metil eugenol, lalu masukkan kapas tersebut ke dalam botol. Setelah itu, isi botol dengan air sabun secukupnya.
Setelah perangkap siap, gantungkan botol di sekitar tanaman yang rentan terhadap serangan lalat buah, seperti cabai, jambu, mangga, atau melon. Cara kerja perangkap ini, lalat buah akan tertarik oleh bau metil eugenol yang ada di dalam botol. Ketika lalat masuk ke dalam botol, mereka akan terjebak dan tenggelam dalam air sabun.
2. Sanitasi Kebun
Sanitasi kebun merupakan langkah dalam mengendalikan populasi lalat buah. Langkah pertama adalah mengumpulkan dan membuang buah yang jatuh atau busuk di sekitar kebun.
Buah-buah tersebut sering kali menjadi tempat berkembang biaknya lalat buah. Selanjutnya, petani perlu memeriksa dan membuang buah yang terinfeksi lalat buah.
Buah yang terinfeksi biasanya memiliki bekas tusukan dan menunjukkan tanda-tanda pembusukan. Setelah buah yang terinfeksi dikumpulkan, langkah selanjutnya adalah mengubur atau membakar buah-buah tersebut.
Tindakan ini bertujuan untuk memutus siklus hidup lalat buah. Sehingga tidak dapat berkembang biak dan menyebar ke tanaman lain.
Penyemprotan Insektisida Organik atau Kimia
3. Penyemprotan Insektisida Organik atau Kimia
Untuk mengendalikan serangan lalat buah, petani dapat menggunakan insektisida organik atau kimia. Insektisida organik dapat dibuat dari bahan alami seperti larutan daun mimba atau bawang putih.
Caranya, haluskan daun mimba atau bawang putih, lalu campurkan dengan air. Setelah itu, semprotkan larutan tersebut pada buah dan daun tanaman yang rentan terhadap serangan lalat buah.
Insektisida organik ini relatif aman bagi lingkungan dan tidak meninggalkan residu berbahaya pada tanaman. Selain insektisida organik, petani juga dapat menggunakan insektisida kimia yang mengandung bahan aktif seperti dimetoat atau profenofos.
Insektisida kimia ini biasanya lebih efektif dalam membunuh hama secara cepat. Akan tetapi, penggunaannya harus dilakukan dengan hati-hati.
4. Pembungkusan Buah
Pembungkusan buah adalah salah satu cara efektif untuk melindungi buah dari serangan lalat buah. Bahan yang dibutuhkan untuk melakukan pembungkusan antara lain kantong plastik transparan, kertas koran, atau kain kasa.
Langkah pertama adalah memilih buah yang masih muda dan membungkusnya dengan kantong plastik atau kain kasa. Pastikan bungkusan tertutup rapat agar lalat buah tidak dapat menyentuh atau meletakkan telurnya pada buah.
Metode pembungkusan ini memiliki beberapa manfaat. Pertama, buah yang terbungkus akan terlindungi dari serangan lalat buah, sehingga mengurangi risiko kerusakan dan pembusukan.
Kedua, dengan melindungi buah secara fisik, petani dapat mengurangi ketergantungan pada penggunaan pestisida, baik organik maupun kimia. Hal ini tidak hanya lebih ramah lingkungan, tetapi juga lebih hemat biaya.
Penulis: Ade Yofi Faidzun
Advertisement
