Pulau Tubir Seram, Potensi Wisata Tersembunyi di Fakfak

Hingga saat ini, belum ada tarif resmi untuk memasuki pulau ini, sehingga wisatawan hanya perlu membayar ongkos sewa perahu sesuai dengan kesepakatan dengan nelayan

oleh Panji Prayitno Diperbarui 11 Apr 2025, 05:00 WIB
Diterbitkan 11 Apr 2025, 05:00 WIB
Pulau Tubir Seram, Potensi Wisata Tersembunyi di Fakfak
Kemenhub mengoperasikan kapal perintis KM Sabuk Nusantara 98 di Fakfak, Papua Barat... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Pulau Tubir Seram adalah salah satu destinasi wisata yang memiliki nilai sejarah tinggi di Kabupaten Fakfak, Papua Barat. Terletak tepat di seberang Kota Fakfak, pulau ini menjadi alternatif utama bagi wisatawan yang ingin melepas penat sekaligus mempelajari sejarah perjuangan rakyat Fakfak.

Keindahan pantainya yang masih alami, disertai dengan monumen gagah di puncak pulau, menjadikan Pulau Tubir Seram sebagai tempat yang wajib dikunjungi ketika berada di Fakfak. Akses menuju Pulau Tubir Seram cukup mudah.

Wisatawan bisa menyeberang dari Pasar Sorpeha, Kelurahan Danaweria, dengan menggunakan perahu nelayan setempat. Perjalanan ini memakan waktu sekitar 25 menit, tergantung kondisi cuaca dan ombak.

Hingga saat ini, belum ada tarif resmi untuk memasuki pulau ini, sehingga wisatawan hanya perlu membayar ongkos sewa perahu sesuai dengan kesepakatan dengan nelayan.

Meskipun fasilitas di pulau ini masih terbatas, pesona alam yang ditawarkan sungguh luar biasa. Embusan angin laut, suara deburan ombak yang menenangkan, serta hamparan pasir putih menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung.

Namun, yang paling mencolok dari Pulau Tubir Seram adalah keberadaan monumen Krapangit Gewab yang berdiri gagah di puncak pulau. Patung pahlawan ini dapat terlihat jelas dari Kota Fakfak, seolah menjadi simbol perlawanan dan semangat juang rakyat Fakfak dalam melawan penjajah.

Krapangit Gewab dikenal sebagai tokoh perjuangan yang memimpin rakyat Fakfak melawan Tentara Belanda pada awal 1900-an. Patung tersebut menggambarkan sosoknya dalam balutan pakaian adat khas Papua, lengkap dengan dua senjata tradisional, yakni tombak dan parang.

Pengalaman Sejarah

Posisi patung yang menghadap langsung ke Kota Fakfak seakan mengingatkan masyarakat akan jasa-jasa para pahlawan yang telah berjuang demi kemerdekaan. Selain monumen Krapangit Gewab, Pulau Tubir Seram juga memiliki gapura dengan tulisan Selamat Datang di Bumi Merah Putih.

Tulisan ini bukan sekadar sambutan bagi pengunjung, tetapi juga mencerminkan semangat nasionalisme yang tertanam kuat di hati masyarakat Fakfak. Sejarah panjang perjuangan rakyat Fakfak di bawah kepemimpinan Krapangit Gewab menjadi salah satu alasan mengapa setiap tanggal 16 November diperingati sebagai hari penting di Fakfak.

Pada tanggal ini, masyarakat merayakan dua peristiwa besar, yaitu terbentuknya pemerintahan Kabupaten Fakfak serta peringatan Kota Fakfak sebagai kota perjuangan.

Selain nilai sejarahnya, Pulau Tubir Seram juga menyimpan potensi wisata bahari yang bisa dikembangkan lebih lanjut. Keindahan alamnya yang masih asri membuatnya cocok untuk aktivitas seperti snorkeling, menyelam, atau sekadar bersantai menikmati panorama laut.

Jika dikelola dengan baik, pulau ini bisa menjadi destinasi unggulan yang tidak hanya menarik wisatawan lokal tetapi juga mancanegara. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah daerah dan masyarakat setempat untuk terus menjaga kelestarian lingkungan serta memperkenalkan Pulau Tubir Seram sebagai ikon wisata sejarah dan alam yang membanggakan.

Bagi siapa pun yang berkunjung ke Fakfak, menginjakkan kaki di Pulau Tubir Seram bukan sekadar perjalanan wisata, tetapi juga sebuah pengalaman mendalam dalam memahami sejarah dan perjuangan rakyat Papua Barat. Keindahan alam yang mempesona berpadu dengan jejak heroik masa lalu menjadikan pulau ini sebagai destinasi yang tidak boleh dilewatkan.

Penulis: Belvana Fasya Saad

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya