IHSG Menguat Didorong Sentimen Jokowi

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 8.184 kali dengan volume perdagangan saham 202,35 juta saham

oleh Arthur Gideon diperbarui 22 Mei 2014, 09:12 WIB
Diterbitkan 22 Mei 2014, 09:12 WIB
Ilustrasi IHSG
Ilustrasi IHSG (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini dibuka di zona hijau karena sentimen positif dari dunia politik.

Pada pra perdagangan saham, Kamis (22/5/2014), IHSG menguat 21,069 poin (0,43%) ke level 4.931,36. Indeks saham LQ45 juga ikut menguat 0,66% ke level 835,27.

Penguatan pada pra pembukaan tersebut terus berlanjut pada pembukaan pukul 09.00 WIB. IHSG naik 31,091 poin (0,66%) ke level 4.942,80. Indeks saham LQ45 juga menguat 0,95% ke level 835,27.

Secara sektoral, seluruh sektor menghijau dipimpin oleh saham infrastruktur yang mampu naik 0,94%. Saham sektor keuangan menjadi pendorong kedua dengan kenaikan sebesar 0,83%. Sektor pertambangan mengalami penguatan terkecil yaitu sebesar 0,36%.

Sekitar 120 saham berada di zona hijau sehingga mampu mengangkat indeks ke zona hijau. Sementara itu, hanya 16 saham yang melemah dan 32 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 8.184 kali dengan volume perdagangan saham 202,35 juta saham. Nilai transaksi perdagangan saham sekitar Rp 312,76 miliar.

Berdasarkan data RTI, investor asing masih terus melakukan aksi beli seperti yang dilakukan pada kemarin. Aksi beli investor asing mencapai Rp 41 miliar. Sedangkan investor lokal melakukan kebalikannya yaitu melakukan aksi jual dengan nilai kurang lebih Rp 31 miliar.

Riset harian PT Samuel Sekuritas menuliskan sebagian politisi senior Partai Golkar menyatakan sikap untuk mendukung pasangan Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla dalam Pemilihan presiden (pilpres).

Sentimen ini dapat memberikan ekspektasi Jokowi dan Jusuf Kalla dapat memenangi Pilpres dengan selisih cukup jauh dari Prabowo dan Hatta.

"Merespon sentimen postif dari eksternal dan internal, IHSG berpotensi menguat hari ini didorong saham big cap yang high beta," jelas analis Samuel Sekuritas Aiza.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya