Beban Bertambah, Rugi Garuda Indonesia Melonjak

Kontribusi pendapatan perseroan terbesar masih disumbangkan dari penerbangan berjadwal mencapai US$ 1,59 miliar.

oleh Agustina Melani diperbarui 22 Jul 2014, 12:30 WIB
Diterbitkan 22 Jul 2014, 12:30 WIB
Garuda Indonesia
(foto: antaranews.com)

Liputan6.com, Jakarta - PT Garuda Indonesia Tbk (GIIA) membukukan rugi bersih periode berjalan naik menjadi US$ 211,73 juta pada semester I 2014. Rugi bersih itu naik sekitar 1.876 persen dari periode sama tahun sebelumnya US$ 10,71 juta.

Meski rugi bertambah, pendapatan naik tipis 0,74 persen menjadi US$ 1,73 miliar selama enam bulan pertama 2014. Penerbangan berjadwal masih memberikan kontribusi pendapatan terbesar kepada perseroan mencapai US$ 1,59 miliar.

Beban usaha perseroan naik 14,75 persen menjadi US$ 1,96 miliar pada semester I 2014 dari periode sama tahun sebelumnya US$ 1,7 miliar. Kenaikan beban itu didorong dari beban operasional penerbangan naik 19,95 persen menjadi US$ 1,19 miliar pada semester I 2014 dari periode sama tahun sebelumnya US$ 998,84 juta.

Dengan beban naik, rugi usaha perseroan naik menjadi US$ 233,38 juta sepanjang enam bulan pertama 2014 dari sebelumnya laba usaha perseroan tercatat US$ 14,31 juta.

Total liabilitas naik menjadi US$ 2,04 miliar pada 30 Juni 2014 dari periode 31 Desember 2013 US$ 852,74 juta. Perseroan mengantongi kas mencapai US$ 367,48 juta pada 30 Juni 2014.

Berdasarkan data RTI, saham GIAA naik tipis 0,46 persen menjadi Rp 435 per saham. Total frekuensi perdagangan saham mencapai 54 kali dengan nilai transaksi Rp 303,3 juta. Harga saham GIAA sempat berada di level tertinggi Rp 440 per saham dan terendah Rp 435 per saham. (Ahm/)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya