Krakatau Steel Cetak Rugi US$ 88,67 Juta

PT Krakatau Steel Tbk mencatatkan rugi mencapao US$ 88 juta disumbangkan kenaikan sejumlah beban termasuk beban umum naik jadi US$ 53 juta.

oleh Agustina Melani diperbarui 01 Sep 2014, 16:24 WIB
Diterbitkan 01 Sep 2014, 16:24 WIB
Ilustrasi Laporan Keuangan
(Foto: BPKAD)

Liputan6.com, Jakarta - PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) mencatatkan kinerja kurang baik sepanjang semester I 2014. Perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini mencatatkan rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk mencapai US$ 88,67 juta pada semester I 2014 dari periode sama tahun sebelumnya untung US$ 10,63 juta.

Pendapatan bersih perseroan turun 18,03 persen menjadi US$ 909,19 juta selama enam bulan pertama 2014 dari periode sama tahun sebelumnya US$ 1,10 miliar. Perseroan dapat menurunkan beban pokok pendapatan menjadi US$ 881,75 juta. Sehingga laba kotor perseroan turun 74,56 persen menjadi US$ 27,44 juta sepanjang semester I 2014.

Perseroan mencatatkan kenaikan sejumlah beban di pos beban. Beban umum dan administrasi naik menjadi US$ 53,27 juta pada semester I 2014 dari periode sama tahun sebelumnya US$ 48,53 juta. Beban lain-lain naik menjadi US$ 4,67 juta pada semester I 2014.

Akan tetapi, perseroan mampu menurunkan beban penjualan turun menjadi US$ 16 juta pada semester I 2014 dari periode sama tahun sebelumnya US$ 24,88 juta.

Adapun total liabilitas naik menjadi US$ 1,6 miliar pada 30 Juni 2014. Ekuitas turun menjadi US$ 962,01 juta.Perseroan mengantongi kas sebesar US$ 207,71 juta pada 30 Juni 2014.

Pada perdagangan saham Senin (1/9/2014) pukul 15.19 WIB, saham KRAS melemah 1,98 persen ke level Rp 495 per saham. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 269 kali dengan volume perdagangan 28.962. Nilai transaksi harian saham mencapai Rp 1,4 miliar.  (Ahm/)

 

*Bagi Anda yang ingin mengikuti simulasi tes CPNS dengan sistem CAT online, Anda bisa mengaksesnya di Liputan6.com melalui simulasicat.liputan6.com. Selamat mencoba!

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya