Aksi Ambil Untung Bayangi Pergerakan IHSG

IHSG akan bergerak menguat terbatas dipengaruhi oleh sentimen regional.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 22 Sep 2014, 06:15 WIB
Diterbitkan 22 Sep 2014, 06:15 WIB
Ilustrasi IHSG
Ilustrasi IHSG (Liputan6.com/Sangaji)

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi menguat terbatas pada sepekan ke depan. Sentimen regional menjadi penggerak IHSG. Pelaku pasar juga perlu mengantisipasi aksi ambil untung.

Analis PT Investa Saran Mandiri, Hans Kwee mengatakan, aksi saling embargo antara Rusia dan Eropa membuat sejumlah data ekonomi Eropa tertahan.

"Data manufaktur Perancis mungkin di kisaran 47 dari sebelumnya 46,9. Jerman juga sama mirip dengan sebelumnya di level 51,4. Hal ini dikarenakan zona Euro mulai melambat akibat embargo dengan Rusia," kata dia saat dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Senin (22/9/2014).

Lebih lanjut,  pelaku pasar juga tengah menanti pidato dari gubernur Bank Sentral Eropa yang akan menjadi dasar langkah kebijakan di zona Eropa.

Dari China, sentimen dari data HSBC manufakturing PMI China menjadi penggerak indeks saham yang diperkirakan sedikit menguat dari sebelumnya 50,2.

"China memang melambat ekonominya akibat masalah kredit di sana dan properti. Selain likuiditas bank di sana sedang ketat," tuturnya.

Dari Amerika, data new home sales, unemployment claims serta durable goods menjadi sentimen yang diperhatikan pelaku pasar.

Untuk perdagangan saham pada sepekan ke depan, Hans memproyeksi IHSG akan bergerak di levek support 5.208 hingga 5.146 dan resistance pada 5.262 hingga 5280.

Sementara Analis PT MNC Securities Reza Nugraha menilai pada perdagangan saham pekan ini akan cenderung tertekan. Pasalnya, belum ada sentimen yang benar-benar menggerakan indeks saham.

"Kalau sepekan kecenderungan tertekan karena adanya profit taking. Harga saham mahal, seminggu menguat terus. Dengan tidak ada sentimen ada peluang terjadi profit taking," ujarnya.

Reza memperkirakan IHSG bergerak pada level support 5.160. Sedangkan resistance pada 5.280.

Pilihan Saham

Untuk rekomendasi saham, Hans memilih PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) dan PT Jasa Marga Tbk (JSMR).

Sedangkan Reza memilih  PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT PP Tbk (PTPP). "Untuk buy on weakness bisa memilih PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) dam PT Kalbe Farma Tbk (KLBF)," tutup dia. (Amd/Gdn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya