Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih berpeluang menguat pada perdagangan saham Jumat pekan ini didorong laporan keuangan emiten dalam negeri. Penguatan indeks saham didukung sektor perbankan.
"Dalam negeri, paling kinerja keuangan setelah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), terus PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)," kata Analis PT Universal Broker Securities Satrio Utomo kepada Liputan6.com, Jakarta, Jumat (24/10/2014).
Dia menambahkan, gerak IHSG juga mendapat tenaga dari sentimen regional. "Kalau dilihat geraknya, masih menguat bursa regional masih bagus," tutur Satrio.
Di sisi lain, dia mengatakan pengumuman menteri Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak terlalu berpengaruh pada perdagangan saham. Pemodal kini lebih menunggu kepastian akan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
Pada perdagangan saham kali ini, dia memprediksi IHSG bergerak pada level support 5.075. Sedangkan resistance pada level 5.117-5.200.
Analis PT MNC Securities, Reza Nugraha mengatakan, indeks saham akan menguat terbatas. Laporan keuangan emiten, kata dia menjadi faktor penting tenaga pendorong IHSG.
"Investor masih mendukung sektor perbankan dan konstruksi, itu ada peluang menguat, kalau dilihat untuk sektor tersebut lebih baik sell on strength," ujar dia.
Dia mengatakan, penguatan juga didorong oleh ekspektasi pasar dalam merepon susunan kabinet Jokowi. Dia memproyeksi IHSG bergerak di level support 5.070 dan resistance di level 5.135.
Rekomendasi Saham
Untuk akumulasi saham, Satrio merekomendasikan PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA), PT United Tractors Tbk (UMTR), PT Adaro Energy Tbk (ADRO),PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI).
Sedangkan Reza memilih PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) untuk diperhatikan oleh pelaku pasar.
Pada penutupan, Kamis 23 Oktober 2014 indeks IHSG naik 29,19 poin atau 0,58 persen ke level 5.103,51. (Amd/Ahm)