Anggaran Belum Cair, Kontrak WIKA Beton Seret

Kinerja perolehan kontrak PT Wijaya Karya Beton Tbk menunjukkan penurunan sepanjang kuartal I 2015

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 23 Apr 2015, 15:08 WIB
Diterbitkan 23 Apr 2015, 15:08 WIB
Jalan Tol
(Foto: Bima Firmansyah/Liputan6)

Liputan6.com, Jakarta - Kinerja perolehan kontrak PT Wijaya Karya Beton Tbk menunjukkan penurunan sepanjang kuartal I 2015, dibanding periode sama sebelumnya. Alasannya karena anggaran infrastruktur Kementerian/Lembaga masih tertahan sehingga emiten berkode WTON itu belum mampu memacu kinerja kontrak.

Direktur Keuangan Wika Beton, Entus Asnawi mengungkapkan, perseroan meraup perolehan kontrak di kuartal I tahun ini sebesar Rp 550 miliar atau turun dari periode yang sama 2014 sebesar Rp 600 miliar.

"Ini bukan karena kita kalah tender, tapi anggaran belum jalan. Jalan tol masih banyak belum dieksekusi. Tapi tiga minggu ini sudah mulai ada pergerakan, sehingga total perolehan kontrak sampai saat ini mencapai Rp 750 miliar," jelas dia saat Konferensi Pers di Investor Day, Gedung BEI, Jakarta, Kamis (23/4/2015).

Katanya, perolehan kontrak tersebut didominasi oleh proyek swasta dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), seperti dari PT PLN (Persero), PT Kereta Api Indonesia (KAI), industri lain, termasuk properti. Sementara dari proyek infrastruktur pemerintah, belum berkontribusi secara signifikan.

"Kan ada merger di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, sehingga proyek darinya belum bisa berjalan. Belum bisa lari kencang karena anggaran Kemenpera Rp 118 triliun belum turun, hanya 2,5 persen yang bisa cair di Januari-Maret 2015," papar Entus.

Sementara di Kementerian lain, yakni Kementerian Perhubungan sedang dilakukan proses perbaikan bidding, dan sebagainya sehingga raihan kontrak belum bergerak penuh.

Dia optimistis, perseroan akan sanggup mengantongi omzet atau perolehan kontrak baru sampai dengan akhir tahun mencapai Rp 4 triliun atau naik dari tahun lalu sebesar Rp 3,27 triliun. Sedangkan laba periode berjalan diharapkan menembus Rp 360 miliar atau meningkat dari realisasi sebesar Rp 322 miliar di 2014.

"Ada carry over tahun lalu sebesar Rp 1 triliun dan ditambah order revenue kontrak Rp 4 triliun, jadi total Rp 5 triliun," ujarnya.

Di sisi lain, WIKA Beton akan menggelontorkan belanja modal senilai Rp 525 miliar dan berpotensi meningkat karena proyek investasi dan ekspansi, seperti penambahan kapasitas produksi di pabrik dan sebagainya.

Beberapa proyek yang tengah digarap WIKA Beton saat ini, antara lain :

1. Jalan layang non tol Cileduk-Blok M
2. Fasilitas pabrik PT IKPP di Perawang, Riau
3. In gate house building JICT terminal Tanjung Priok
4. Rukan Golf Island Pantai Indah Kapuk
5. Apartemen Mahogany Karawang, Jawa Barat
6. Oleochemical plant di Lubuk Gaung, Riau
7. Pembangunan gedung kavling 2 di Cawang
8. Jalan layang non tol 2 di Jakarta
9. Tol Sumo seksi IB di Surabaya
10. Aksesibilitas Dutching Utility di Bandara Soekarno Hatta
11. Pembangunan pabrik baru PT Indofood Noodle Division
12. Flyover Kenjeran di Surabaya
13. Proyek listrik desa paket 3 di Sulawesi Tenggara
14. Pengadaan Tiang Beton (Franco) di Batam
15. Pembangunan pabrik Mitsubishi di Bekasi, Jawa Barat

(Fik/Ndw)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya