Diprediksi Tertekan, Gerak Rupiah Bayangi IHSG

Keputusan bank sentral Amerika Serikat soal suku bunga dan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan mempengaruhi IHSG di akhir pekan.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 25 Sep 2015, 06:20 WIB
Diterbitkan 25 Sep 2015, 06:20 WIB
Sempat Pecahkan Rekor, IHSG Kini Anjlok
Sementara itu, 60 saham menguat dan 68 saham diam di tempat, Jakarta, Selasa (9/9/14). (Liputan6.com/Miftahul Hayat)

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bervariasi pada perdagangan saham Jumat pekan ini. Sejumlah sentimen global terutama rilis data Jepang dan rupiah akan pengaruhi laju IHSG.

Kepala Riset PT NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada menuturkan laju IHSG berada di bawah area target support 4.348-4.385 dan gagal mendekati target resistance 4.368-4.395. Penurutan tajam terjadi pada perdagangan Rabu 23 September dipicu belum adanya sentimen positif. Karena itu, IHSG berpeluang melemah, Reza mengimbau pelaku pasar untuk mencermati sentimen yang ada.

"IHSG akan berada di rentang support 4.230-4.235 dan resistance 4.278-4.310 pada perdagangan saham Jumat pekan ini," tulis Reza dalam ulasannya Jumat (25/9/2015).

Analis PT Investa Saran Mandiri, Hans Kwee mengatakan bank sentral Amerika Serikat (AS) masih memungkinkan untuk menaikkan suku bunga tahun ini. Hal ini akan berpengaruh terhadap nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

"Memang pelemahan nilai tukar, super dolar AS, pidato bank sentral AS Janet Yellen ada  mungkin menaikkan suku bunga," kata dia kepada Liputan6.com.

Dia menuturkan, kondisi itu pun berpengaruh terhadap laporan keuangan kuartal III yang segera dirilis. Diperkirakan laba emiten turut tergerus."Kalau memang dilihat lumayan dalam, kemarin sampai Rp 200. Melihat ini emiten rugi kurs, bahan baku, biarpun ada indikasi pembangunan jalan," jelas Hans.

Dia memprediksi IHSG bergerak pada level 4.200-4.163 dan resistance pada 4.308-4.442.

Dalam riset PT Sinarmas Sekuritas menyebutkan IHSG akan bergerak variasi di kisaran 4.162-4.309 menjelang akhir pekan ini.Sejumlah sentimen yang pengaruhi IHSG antara lain dari Amerika Serikat (AS) akan merilis data klaim pengangguran yang diperkirakan ke 269 ribu dibandingkan sebelumnya di 264 ribu.

Selain itu ada rilis penjualan rumah baru. Pelaku pasar juga menanti pidato dari pimpinan bank sentral Amerika Serikat (AS) Janet Yellen."Jepang juga akan merilis data inflais yang diperkirakan stagnan ke level 0,2 persen Year on Year," tulis riset PT Sinarmas Sekuritas.

Adapun saham-saham yang dapat diperhatikan antara lain saham PT London Sumatra Tbk (LSIP) dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO). Sedangkan saham yang dapat dijual PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT Kalbe Farma Tbk (KLBF).Sementara itu, Reza memilih saham INCO, PT Timah Tbk (TINS), PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), dan PT Ciputra Surya Tbk (CTRS).


Pada penutupan perdagangan Rabu, 23 September 2015, IHSG  melemah 99,61 poin atau 22,9 persen ke level 4.244,42. (Amd/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya