Rilis Paket Kebijakan Ekonomi Jilid III Bakal Angkat IHSG

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan menguat pada perdagangan saham Kamis pekan ini ditopang penguatan rupiah dan rilis paket jilid III.

oleh Agustina Melani diperbarui 08 Okt 2015, 06:20 WIB
Diterbitkan 08 Okt 2015, 06:20 WIB
IHSG Rawan Koreksi, Cermati Delapan Saham Pilihan
Pelaku pasar diperkirakan realisasikan keuntungan setelah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) catatkan penguatan selama dua hari ini.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih akan melanjutkan penguatan pada perdagangan saham Kamis pekan ini. Hal itu didukung dari rilis paket kebijakan ekonomi jilid III.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menuturkan, IHSG saat ini mencoba di level support terdekat 4.360 dan resistance di kisaran 4.511. IHSG berpotensi menguat dengan dukungan dari sentimen rilis paket kebijakan ekonomi jilid III.

"Target resistance di level 4.511 yang perlu digapai untuk memperkokoh kenaikan jangka pendek," ujar William dalam ulasannya, Kamis (8/10/2015).

William menilai, penguatan IHSG yang terjadi beberapa hari ini ditopang dari aliran dana investor asing. Ditambah apresiasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Sementara itu, dalam riset PT Sinarmas Sekuritas menyebutkan IHSG akan menguat di kisaran 4.450-4.521 pada perdagangan saham Kamis pekan ini.Sejumlah rilis data ekonomi luar negeri dan domestik akan mempengaruhi laju IHSG. Dari Jepang akan merilis order aktivitas pabrik yang diperkirakan ke level -0,38 persen MoM.

"Sedangkan dari dalam negeri dalam merilis ritel penjualan yang diperkirakan ke level 4,6 persen YoY dari sebelumnya di level 4,8 persen," tulis riset PT Sinarmas Sekuritas.

Pada penutupan perdagangan saham Rabu pekan ini, IHSG menguat 41,35 poin atau 0,93 persen ke level 4.487,13. Indeks saham LQ45 mendaki 1,02 persen ke level 767.

Pada Rabu 7 Oktober 2015, pemerintah telah merilis paket kebijakan ekonomi jilid III. Rilis paket kebijakan ekonomi itu menyasar di sektor keuangan, energi dan riil. Dalam paket kebijakan ekonomi itu untuk menggairahkan industri dan ekonomi, pemerintah menurunkan harga bahan bakar minyak jenis solar subsidi dan non subsidi sebesar Rp 200 menjadi Rp 6.700. (Ahm/Igw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya