Penguatan Dolar Tekan Laju IHSG

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi bakal tertekan pada perdagangan saham Selasa (29/3/2016).

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 29 Mar 2016, 06:30 WIB
Diterbitkan 29 Mar 2016, 06:30 WIB
20151102-IHSG-Masih-Berkutat-di-Zona-Merah-Jakarta
Pengunjung melintas di dekat monitor perkembangan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (2/11). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin dibuka melemah sebesar 12,76 poin. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi bakal tertekan pada perdagangan saham Selasa (29/3/2016).

Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi menerangkan pelemahan IHSG pada perdagangan saham kemarin mengikuti pergerakan Bursa Asia yang mayoritas melemah. Lanjar mengatakan pelemahan tersebut disebabkan oleh pengutan dolar Amerika Serikat (AS).

"Investor asing pun melakukan aksi jual sebesar Rp 487,76 miliar seiring pelemahan rupiah memimpin penurunan di pasar negara berkembang," kata dia dalam ulasannya.

Dia memperkirakan IHSG ditutup pada level support 4.700 dan resistance pada level 4.800.

PT Sinarmas Sekuritas memperkirakan IHSG bergerak variatif. IHSG bakal bergerak pada level support 4.725 dan resistance 4.837.

Sinarmas Sekuritas merekomendasikan saham PT Perusahaan Perkebunan London Sumatera Tbk (LSIP), PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA), PT Waskita Karya Tbk (WSKT) untuk dicermati pelaku pasar.

IHSG ditutup melemah pada perdagangan Senin (28/3/2018). IHSG melemah sebanyak 53,46 poin atau sebanyak 1,1 persen ke level 4.773,62. Indeks saham LQ45 juga melemah 1,31 persen ke level 827,54.

Sebanyak 208 saham tertekan mendorong IHSG ke zona merah. Sementara itu, 81 saham menguat dan 80 saham lainnya diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham tercatat 199.226 kali dengan volume perdagangan 9,1 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 4,5 triliun.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya