BI Rate Masih Bayangi Gerak IHSG

Aliran dana investor asing yang masih akan berlanjut juga mempengaruhi laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 22 Apr 2016, 06:20 WIB
Diterbitkan 22 Apr 2016, 06:20 WIB
20151102-IHSG-Masih-Berkutat-di-Zona-Merah-Jakarta
Pengunjung melintas di dekat monitor perkembangan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (2/11). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin dibuka melemah sebesar 12,76 poin. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bervariasi dengan kecenderungan menguat terbatas pada Jumat (22/4/2016).

Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan, ‎pada perdagangan saham kemarin IHSG menguat setelah Bank Indonesia (BI) mengumumkan BI rate dengan keputusan tetap 6,7 persen dan seven days revers repo rate di 5,5 persen. IHSG ditutup menguat sebanyak 26,49 poin atau 0,54 persen di level 4.903,09.
‎

"Stabilnya nilai tukar dan inflasi namun masih adanya kekhawatiran perlambatan ekonomi global terutama China membuat BI menahan penurunan suku bunga guna mengendalikan inflasi," kata dia dalam ulasannya.
‎

Sementara, Bursa saham Asia mayoritas menguat sering penguatan harga minyak. Sementara, Bursa China diwarnai aksi jual karena spekulasi pertumbuhan utang.

"Bursa Jepang berhasil memberikan sentimen yang lebih optimis dengan prospek Bank of Japan (BOJ) akan meningkatkan stimulus pada pertemuan kebijakan moneter minggu depan," tambah dia.
‎

Dia memperkirakan IHSG berada pada level support 4.865 dan resistance 4.925 pada Jumat pekan ini.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menuturkan IHSG mulai bergerak naik menggapai level resistance 4.926.

Saat level ini tertembus maka akan mengubah arah IHSG dalam jangka pendek beralih kepada pola penguatan. Sedangkan level support 4.856 terlihat semakin kuat terjaga mengingat aliran dana investor asing masih terus berlanjut.

"Ditambah dengan kondisi ekonomi dalam negeri yang stabil, kenaikan harga minyak dan batu bara juga memberikan dampak positif untuk beberapa emiten dalam IHSG yang masih didominasi oleh komoditas. Selain itu BI Rate juga akan mendorong kenaikan IHSG," kata William.

Dalam riset Bahana Securities  menyatakan IHSG bakal bergerak bervariasi dengan kecenderungan melemah. IHSG bakal bergerak pada support 4.855 dan resistance 4.908.

Sejalan dengan itu, rupiah diperkirakan melemah pada level 13.075-13.175 per dolar Amerika Serikat (AS).

PT Bahana Securities merekomendasikan saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) untuk dicermati pelaku pasar.
‎

Sementara itu, riset PT Sinarmas Sekuritas memperkirakan IHSG akan bergerak menguat dengan kisaran support 4.873 dan resistance 4.950.

PT Sinarmas Sekuritas merekomendasikan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), PT Adhi Karya Tbk (ADHI). (Amd/Ahm)

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya