IHSG Menguat di Akhir Oktober

Ada sebanyak 168 saham menguat sementara 158 lainnya melemah dan sebanyak 88 saham diam di tempat.

oleh Nurmayanti diperbarui 31 Okt 2016, 16:14 WIB
Diterbitkan 31 Okt 2016, 16:14 WIB
20150730-Bursa-Saham-Jakarta
Papan harga saham terpampang di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (30/7/2015). Setelah terus melemah, IHSG akhirnya menguat 29,82 poin atau 0,61 persen) ke level 4.750,31. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona hijau pada penutupan perdagangan hari ini.

Pada penutupan perdagangan saham, Senin (31/10/2016), IHSG menguat 12,27 poin atau 0,23 persen ke level 5.422,542. Indeks saham LQ45 menguat 0,07 persen ke level 927,100. Sebagian besar indeks saham acuan menguat.

Ada sebanyak 168 saham menguat sementara 158 lainnya melemah dan sebanyak 88 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 301.179 kali dengan volume perdagangan mencapai 16,1 miliar. Nilai transaksi harian saham Rp 6,4 triliun. Investor asing melakukan aksi jual bersih sekitar Rp 200 miliar di pasar reguler.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menghijau, dengan penopang terbesar sektor tambang yang naik 1,15 persen dan sektor saham perdagangan bertambah 1,10 persen. Sektor saham konstruksi naik 0,82 persen.

Sementara yang melemah antara lain sektor saham manufaktur yang tergelincir 0,16 persen dan sektor saham perdagangan merosot 0,10 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham BUMI naik 25,15 persen ke level Rp 214 per saham, saham JKSW menanjak 20,31 persen ke posisi Rp 77 per saham dan saham RDTX naik 20 persen ke level Rp 9.300 per saham.

Saham-saham yang tertekan antara lain LMPI yang melemah 9,66 persen ke Rp 159 per saham, saham BUMI tergelincir 9,52 persen ke Rp 171 per saham, dan saham MDKA susut 8,5 persen ke level Rp 2.040 per saham.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya sebelumnya menuturkan kondisi pola pergerakan IHSG masih dipengaruhi penantian terhadap rilis data ekonomi awal bulan dan laporan kinerja kuartal III 2016. Ditambah fluktuasi harga komoditas.

"Rilis data ekonomi terutama pertumbuhan ekonomi juga merupakan salah satu hal yang dinanti investor. Melihat dari kondisi ekonomi yang memiliki kecenderungan stabil, ini juga dapat memberikan sentimen positif terhadap pola pergerakan IHSG," ujar dia dalam ulasannya.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya