Tutup Tahun, IHSG Diproyeksi Bergerak Variatif

Pada perdagangan di hari terakhir 2016 ini, IHSG diperkirakan bergerak pada support 5.250 dan resistance 5.335.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 30 Des 2016, 06:30 WIB
Diterbitkan 30 Des 2016, 06:30 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi bergerak variatif pada perdagangan saham di akhir tahun 2016 ini. Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi memperkirakan IHSG pada support 5.250 dan resistance 5.335.

Lanjar menjelaskan, pada perdagangan saham kemarin, IHSG naik tinggi ke level 5.302,57 atau sebanyak 93,12 poin. "Indeks sektor aneka industri naik 3,22 persen memimpin penguatan disusul sektor keuangan yang naik 2,41 persen menjadi penopang optimisme investor domestik di akhir tahun," kata dia di Jakarta, Jumat (29/12/2016).

Namun begitu, investor asing kembali mencatatkan aksi jual. Tercatat, asing melakukan penjualan saham sebesar Rp 223,92 miliar.

Bursa Asia sendiri mayoritas tertekan. Laju Bursa Asia dipengaruhi oleh pelemahan harga minyak. "Harga minyak terkoreksi dari rekor tertinggi pada 17 bulan terakhir. Harga minyak ditutup turun 0,1 persen seiring laporan persediaan minyak di AS yang diprediksi bertambah," ungkap dia.

Lanjar merekomendasikan saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Vale Indonesia Tbk (INCO), PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).

PT Sinarmas Sekuritas memperkirakan IHSG akan menguat. Adapun kisaran IHSG di support 5.271 dan resistance 5.342.

Saham pilihan Sinarmas Sekuritas antara lain PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT PP Tbk (PTPP), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Astra International Tbk (ASII).

Untuk diketahui, pada penutupan perdagangan saham, Kamis (29/12/2016), IHSG naik 93,12 poin atau 1,79 persen ke level 5.302,56. Indeks saham LQ45 menguat 2,31 persen ke level 887,55.

Ada sebanyak 196 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 114 saham melemah dan 110 saham diam di tempat. IHSG sempat berada di level tertinggi 5.311,61 dan terendah 5.200,26.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 229.919 kali dengan volume perdagangan 15,1 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 8,5 triliun. Investor asing melakukan aksi jual bersih Rp 219 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat mencapai Rp 13.464. (Amd/Gdn)

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya