Investor Asing Beli Saham, IHSG Turun Tipis

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah terbatas 8,85 poin atau 0,16 persen ke level 5.393,76 pada Rabu pekan ini.

oleh Agustina Melani diperbarui 08 Mar 2017, 16:15 WIB
Diterbitkan 08 Mar 2017, 16:15 WIB
20170210- IHSG Ditutup Stagnan- Bursa Efek Indonesia-Jakarta- Angga Yuniar
Pengunjung melintasi layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/2). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bervariasi dengan kecenderungan melemah terbatas. Investor merealisasikan keuntungan menjadi sentimen pengaruhi IHSG.

Pada penutupan perdagangan saham, Rabu (8/3/2017), IHSG turun terbatas 8,85 poin atau 0,16 persen ke level 5.393,76. Indeks saham LQ45 melemah 0,30 persen ke level 893,97. Sebagian besar indeks saham acuan bervariasi.

Ada sebanyak 163 saham melemah sehingga dorong IHSG ke zona merah. Sedangkan 138 saham menguat sehingga menahan pelemahan IHSG. 120 saham lainnya diam di tempat.

Pada Rabu pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 5.415,23 dan terendah 5.390. Transaksi perdagangan saham juga cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 309.581 kali dengan volume perdagangan 11,1 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 5,7 triliun. Investor asing melakukan aksi beli Rp 226 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat di kisaran Rp 13.349.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham sama-sama menguat dan melemah. Sektor saham infrastruktur merosot 1,26 persen, dan catatkan penurunan terbesar. Disusul sektor saham aneka industri tergelincir 1,1 persen dan sektor saham tambang turun 0,97 persen. Sektor saham barang konsumsi naik 0,47 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham FPNI naik 34,64 persen ke level Rp 206 per saham, saham NAGA melonjak 25,95 persen ke level Rp 199 per saham, dan saham RIMO naik 25 persen ke level Rp 320 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham GDYR turun 25 persen ke level Rp 1.650 per saham, saham MKNT susut 23,39 persen ke level Rp 452 per saham, dan saham PLIN merosot 18,07 persen ke level Rp 3.990 per saham.

Di bursa Asia sebagian bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,43 persen ke level 23.782, indeks saham Korea Selatan Kospi mendaki 0,06 persen ke level 2.095,41, indeks saham Singapura menguat 0,50 persen ke level 3.146, dan indeks saham Taiwan naik 0,16 persen ke level 9.753.

Sedangkan indeks saham Jepang Nikkei melemah 0,47 persen ke level 19.254 dan indeks saham Shanghai melemah 0,05 persen ke level 3.240.

Analis PT NH Korindo Securities Bima Setiaji menuturkan, koreksi IHSG terjadi didorong sentimen global. Lantaran Amerika Serikat (AS) akan merilis data ekonomi yaitu data tenaga kerja non sektor pertanian. Diperkirakan ada penambahan 184 ribu tenaga kerja. Ada sentimen data tenaga kerja AS ini ditunggu oleh pelaku pasar sehingga juga terjadi aksi ambil untung.

"Data tenaga kerja ini penting sebagai petunjuk untuk bank sentral Amerika Serikat menaikkan suku bunga pada Maret. Data tenaga kerja menjadi pertimbangan bank sentral AS," ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.

Dari sentimen internal, menurut Bima, cadangan devisa Februari mencapai US$ 119,9 miliar, lebih tinggi dari Januari menjadi katalis positif untuk IHSG.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya