Wall Street Melemah Usai The Fed Pertahankan Suku Bunga

Bursa saham Amerika Serikat atau wall street bervariasi usai pengumuman the Federal Reserve dan kinerja keuangan perusahaan.

oleh Agustina Melani diperbarui 04 Mei 2017, 06:00 WIB
Diterbitkan 04 Mei 2017, 06:00 WIB
Ilustrasi wall street
Ilustrasi wall street

Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street melemah usai the Federal Reserve (The fed) mempertahankan suku bunga. Investor pun mencermati laporan keuangan perusahaan.

Pada penutupan perdagangan saham, Rabu (Kamis pagi WIB), indeks saham S&P 500 melemah tipis 3,04 poin atau 0,13 persen ke level 2.388,13. Indeks saham Nasdaq tergelincir 22,82 poin atau 0,37 persen ke level 6.072,55. Indeks saham Dow Jones naik 8,01 poin atau 0,04 persen ke level 20.957.

Indeks saham acuan S&P 500 melemah usai bank sentral AS atau the Fed menyatakan ada penguatan di sektor tenaga kerja dan mengabaikan pertumbuhan ekonomi AS melemah pada kuartal I 2017.

Ini memberi sinyal pengetatan kebijakan moneter berlanjut dengan kemungkinan menaikkan suku bunga pada awal Juni. Berdasarkan survei Reuters, sekitar 65 persen investor yakin suku bunga naik pada Juni.

Ada pun sektor saham keuangan mengambil kesempatan ada kemungkinan kenaikan suku bunga. Indeks sektor saham keuangan S&P naik 0,6 persen usai pernyataan the Fed, dan memimpin kenaikan sektor saham. Adapun tujuh dari 11 sektor saham melemah.

Perusahaan masuk indeks saham S&P 500 diperkirakan mencatatkan laba tumbuh 14,2 persen. Penguatan laba itu terkuat sejak 2011.

Berdasarkan data Reuters. Indeks saham S&P 500 pun telah naik 11,6 persen sejak kemenangan Presiden AS Donald Trump ada 8 November. Ini didorong ada harapan pemangkasan pajak dan peraturan, serta belanja infrastruktur. Namun, kini investor mempertanyakan realisasi rencana itu.

"Ada begitu banyak optimisme terhadap agenda Trum pada awal tahun, kini mereda," ujar Robert Pavlik, Analis Boston Private, seperti dikutip dari laman Reuters, Kamis (4/5/2017).

Selain itu, sejumlah saham pun tertekan. Saham Apple melemah 0,3 persen, dan membebani indeks saham. Akan tetapi, akhir pergerakan saham Apple pulih usai perseroan melaporkan kinerja keuangan kuartalan.

Saham New York Times Co melonjak 12,6 persen usai perseroan mencatatkan pertumbuhan pendapatan besar dalam enam tahun. Selain itu, saham Facebook melemah lebih dari 1 persen usai perseroan melaporkan kinerja keuangan kuartalan.

Volume perdagangan saham sekitar 7,3 miliar saham di bursa saham Amerika Serikat atau wall street. Angka ini di atas rata-rata harian sekitar 6,6 miliar saham.

 

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya