Inflasi Juni 0,69 persen, IHSG Naik 33 Poin pada Sesi Pertama

Ada sebanyak 171 saham menguat sehingga mendorong kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada sesi pertama Senin pekan ini.

oleh Agustina Melani diperbarui 03 Jul 2017, 12:23 WIB
Diterbitkan 03 Jul 2017, 12:23 WIB
20161114-Perdagangan-Saham-Jakarta-AY
Pekerja tengah memantau pergerakan saham di sebuah monitor, Jakarta, Senin (14/11). Laju IHSG melemah 2,6 persen atau sekitar 137,71 poin ke level 5.094,25 pada penutupan sesi pertama perdagangan saham Senin (14/11/2016). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih betah di zona hijau pada sesi pertama perdagangan saham usai libur Lebaran. Penguatan IHSG juga dibayangi rilis inflasi Juni tercatat 0,69 persen.

Pada penutupan sesi pertama perdagangan saham, Senin (3/7/2017), IHSG naik 33,06 poin atau 0,57 persen ke level 5.862,77. Indeks saham LQ45 menguat 0,73 persen ke level 984. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau.

Ada sebanyak 171 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 138 saham melemah sehingga menahan penguatan IHSG. 96 saham diam di tempat. Pada sesi pertama, IHSG tercatat berada di level tertinggi 5.871,45 dan terendah 5.831,20.

Total frekuensi perdagangan saham sektiar 192.141 kali dengan volume perdagangan 3,8 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 4,4 triliun. Investor asing melakukan aksi beli Rp 192 miliar di seluruh pasar.

Posisi dolar Amerika Serikat di kisaran Rp 13.320. Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menghijau kecuali sektor saham aneka industri turun 1,07 persen dan sektor saham keuangan susut 0,04 persen.

Sektor saham infrastruktur menanjak 2,7 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham tambang naik 1,11 persen dan sektor saham pertanian mendaki 0,78 persen.

Saham-saham yang catatkan top gainers antara lain saham MABA naik 34,74 persen ke level Rp 256 per saham, saham MYTX menguat 28,21 persen ke level Rp 250 per saham, dan saham SIMA mendaki 24,44 persen ke level Rp 560 per saham, dan saham BUMI melonjak 10 persen ke level Rp 374 per saham.

Sedangkan saham-saham yang catatkan top losers antara lain saham YULE turun 20,93 persen ke level Rp 136 per saham, saham ARTO merosot 13,24 persen ke level Rp 236 per saham, dan saham JGLE susut 12 persen ke level Rp 220 per saham.

Bursa Asia pun bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,03 persen ke level 25.772,33, indeks saham Jepang Nikkei menguat 0,20 persen ke level 20.073, indeks saham Singapura mendaki 0,09 persen ke level 3.228, dan indeks saham Taiwan menguat 0,04 persen ke level 10.396. Indeks saham Korea Selatan Kospi melemah 0,14 persen ke level 2.388,65 dan indeks saham Shanghai turun 0,06 persen ke level 3.190.

Pergerakan IHSG kembali cetak rekor ini juga dibayangi pengumuman inflasi. Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan inflasi Juni 2017 0,69 persen. Analis PT Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada menuturkan, inflasi Juni 2017 lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya. Bahkan Juni 2016 yang tercatat 0,66 persen. Sebelumnya inflasi Juni 2017 diperkirakan 0,45 persen-0,55 persen.

"Meski terjadi kenaikan namun kondisi ini masih dapat dikatakan cukup aman. Pemerintah telah berusaha untuk menjaga ketersediaan pangan menjelang dan selama puasa sehingga lonjakan harga yang terjadi tidak terlalu signifikan," jelas Reza.

Ia menuturkan, inflasi Juni 2017 berhasil di bawah 1 persen dibandingkan Juni 2013 yang mencapai 1,03 persen. Meski terjadi kenaikan inflasi pada Juni 2017, masih koridor target inflasi empat persen plus minus satu persen. Sebelumnya Reza menuturkan, pergerakan IHSG juga dipengaruhi rilis inflasi.

 

Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:

 

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya