Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bervariasi pada perdagangan saham jelang libur panjang Lebaran. Akan tetapi, IHSG mampu berbalik arah ke zona hijau.
Pada penutupan perdagangan saham, Kamis (22/6/2017), IHSG naik 11,15 poin atau 0,19 persen ke level 5.829,70. Indeks saham LQ45 melemah 0,10 persen ke level 977,62. Sebagian besar indeks saham acuan bervariasi.
Ada sebanyak 159 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 164 saham melemah, dan menahan penguatan IHSG. 130 saham diam di tempat.
Advertisement
Pada perdagangan saham Kamis pekan ini, IHSG sempat ke level tertinggi baru di 5.831,34 dan terendah 5.804,60.
Transaksi saham juga cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 230.886 kali dengan volume perdagangan 17 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 12,2 triliun.
Baca Juga
Investor asing melakukan aksi jual Rp 1,96 triliun di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.316.
Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menguat. Sektor saham pertanian memimpin penguatan dengan naik 2,63 persen. Disusul sektor saham industri dasar 1,03 persen dan perdagangan 0,76 persen.
Saham-saham yang cetak top gainers antara lain saham MABA naik 69,64 persen ke level harga Rp 190 per saham, saham YULE mendaki 26,47 persen ke level Rp 172 per saham, dan saham SIMA menguat 25 persen ke level Rp 450 per saham.
Sedangkan saham-saham yang masuk top losers antara lain saham KMTR turun 18,32 persen ke level Rp 535 per saham, saham ALKA merosot 17,18 persen ke level Rp 135 per saham, dan saham ETWA susut 16 persen ke level Rp 63 per saham.
Bursa Asia pun bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng turun 0,08 persen ke level 25.674, indeks saham Jepang Nikkei tergelincir 0,14 persen ke level 20.110, dan indeks saham Shanghai turun 0,28 persen ke level 3.147.
Selain itu, indeks saham Singapura menguat 0,43 persen ke level 3.215 dan indeks saham Taiwan mendaki 0,48 persen ke level 10.399.
Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya menilai pelaku pasar menunggu data-data ekonomi baru mengingat usai libur Lebaran memasuki semester kedua 2017. Emiten juga masih akan membagikan dividen pada awal semester kedua juga membayangi pergerakan IHSG. Selain itu, pergerakan harga komoditas terutama harga minyak yang tertekan juga turut mempengaruhi pergerakan saham jelang libur Lebaran.
"Belum terlalu banyak sentimen. Pelaku pasar akan menyambut rilis data baru usai libur Lebaran," tutur dia saat dihubungi Liputan6.com.
Saksikan Video Menarik di Bawah Ini: