Liputan6.com, Jakarta Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi Juni mencapai 0,69 persen. Adapun inflasi tahun kalender sebesar 2,38 persen dan tahun ke tahun 4,37 persen.
"Pada Lebaran 2017, inflasi terkendali dari sebelumnya. Pemerintah melakukan berbagai upaya, ada satgas pangan dan lainnya," ujar Kepala BPS Suhariyanto, di kantornya, Jakarta, Senin (3/7/2017).
Dia menyebutkan dari 82 kota IHK, sebanyak 79 kota mencatat inflasi dan 3 kota deflasi. Inflasi tertinggi di Tual 4,48 persen, terendah di Merauke sebesar 0,12 persen. Sementara deflasi tertinggi di Singaraja 0,64 persen dan terendah di Denpasar 0,01 persen.
Baca Juga
Adapun besaran inflasi bulan Ramadan dan Lebaran tahun sebelumnya,
2014 (Juni dan Juli) masing-masing 0,43 persen dan 0,93 persen. Sementara pada 2015 (Juni dan Juli) sebesar 0,54 persen dan 0,93 persen. Kemudian di
2016, besaran inflasi masing-masing di Juni dan Juli sebesar 0,66 persen dan 0,69 persen.
Sumber inflasi pada Juni, antara lain:
Advertisement
1. Bahan makanan 0,69 persen dengan andil inflasi 0,14 persen. Inflasi terjadi karena kenaikan harga sayur mayur, ikan segar sebesar 0,05 persen, bawang merah dan daging ayam ras masing-masing 0,03 persen
2. Makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,39 persen dengan andil 0,07 persen. Kue kering, nasi dan lauk, rokok kretek filter masing-masing 0,01 persen
3. Perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,75 persen dengan andil inflasi 0,18 persen, yang dominan karena penyesuaian tarif listrik 900 VA dan tarif air minum PAM
4. Sandang 0,78 persen dengan andil inflasi 0,05 persen
5. Kesehatan 0,34 persen dengan andil inflasi 0,02 persen
6. Pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,07 persen dengan andil inflasi 0,00 persen
7. Transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan 1,27 persen dengan andil inflasi 0,23 persen.
Tonton video menarik berikut ini:
  Â
Â
Â
Â
Â