Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) memperingati ulang tahun ke-25 pada Kamis (13/7/2017). Ini juga sekaligus merayakan 25 tahun swastanisasi BEI.
Direktur Utama BEI Tito Sulistio mengatakan, BEIÂ yang sebelumnya juga bernama Bursa Efek Jakarta (BEJ) telah melalui perkembangan dari masa ke masa. Saat ini, BEI mampu menjadi pasar modal yang memberikan return terbesar di dunia.
"BEI kini menjadi bursa yang berikan return terbesar di dunia. Ini tidak bisa terjadi kalau Pak Hasan Zein tidak memulai menswastanisasi," ujar dia di BEI, Jakarta, Kamis (13/7/2017).
Advertisement
Baca Juga
Selain itu, lanjut Tito, banyak capaian yang telah diraih oleh BEI hingga saat ini. Pada 2020, dirinya menargetkan BEI bisa menjadi bursa efek terbesar di ASEAN.
"Saya meneruskan apa yang telah dibangun oleh direktur dan komisaris yang lalu, 25 tahun ini kita sudah mulai memetik hasilnya. Sudah kelihatan bagaimana kita jalan, menambah emiten dengan cepat. Target kita menjadi terbesar di ASEANÂ menjadi 2020," kata dia.
Oleh sebab itu, Tito berterima kasih kepada seluruh tokoh, jajaran direksi dan komisaris BEI sejak 1992 yang telah memberikan kontribusinya terhadap perkembangan BEI hingga saat ini.
"25 tahun ini kami terima kasih yang di masanya meninggalkan legacy. Tugas saya meneruskan saja, 2 tahun ini kita sudah bergerak," ujar dia.
Sepanjang 2017, pertumbuhan kinerja IHSG 9,86 persen ke level 5.819 pada penutupan perdagangan saham Rabu 12 Juli 2017. Pertumbuhan kinerja IHSG berada di posisi ke-6 di antara bursa saham global.
Kapitalisasi pasar saham BEIÂ mencapai Rp 6.365 triliun sepanjang 2017. Nilai transaksi harian saham mencapai Rp 7,61 triliun. Total frekuensi perdagangan saham 318.636 kali. Volume perdagangan saham 13,41 miliar saham.
Â
Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:
Â
Â