Alasan BEI Dorong IPO Perusahaan Punya Utang Rp 1 Triliun di Bank

Dirut BEI Tito Sulistio menuturkan, pihaknya mendapatkan dukungan dari OJK untuk mendorong perusahaan dengan utang Rp 1 triliun.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 05 Jul 2017, 12:16 WIB
Diterbitkan 05 Jul 2017, 12:16 WIB
20151117-Pasar-Modal-Jakarta-AY
Peserta mengikuti cara berinvestasi Mandiri Skuritas di Bursa Efek Jakarta, Selasa (17/11). Mandiri Sekuritas terus mendorong pertumbuhan jumlah investor pasar modal di Indonesia. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Manajemen PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mendorong perusahaan dengan utang di bank Rp 1 triliun menawarkan saham perdana ke publik atau initial public offering (IPO). Menurut BEI perusahaan dengan utang sedemikian besar sudah sepantasnya terbuka oleh publik.

Direktur Utama BEI Tito Sulistio menyampaikan hal itu di Gedung BEI Jakarta, Selasa (5/7/2017). "Jadi wajar saja kalau ada yang minjam banyak duit ke bank publik harus tahu," ujar dia.

Tito menuturkan, keinginan untuk mendorong perusahaan dengan utang Rp 1 triliun ini mendapat dukungan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dia mengatakan, saat ini terdapat sekitar 120 perusahaan memiliki utang di bank sebesar Rp 1 triliun.

"Kalau utang di bank lebih dari se-triliun lu (kamu) IPO dong," ujar dia.

Tito bilang hal tersebut merupakan imbauan. Dia mengatakan, perusahaan dengan utang Rp 1 triliun mudah untuk IPO karena memiliki tata kelola yang rapi.

"Artinya kalau dia utang Rp 1 triliun berarti sudah bagus dong, kalau tidak, tidak dipinjemin sama bank, ya tidak. Kalau orang utang Rp 1 triliun otomatis rapi nggak perusahaannya? Otomatis harus rapi, kan uang masyarakat tuh, hanya perusahaan rapi perusahaan bisa berkembang yang utang Rp 1 triliun," jelas dia.

Dia berharap, perusahaan-perusahaan tersebut segera realisasi untuk IPO. Dia ingin, IPO tersebut keinginan sendiri dari perusahaan sendiri bukan karena diatur oleh regulator.

"Harusnya secepatnya ya, malah justru harusnya dari diri mereka. Perusahaan itu sudah utang Rp 1 triliun perusahaan mestinya sudah besar, dari mereka dong. Harusnya dari mereka tanpa dipaksa peraturan," kata dia.

 

 

Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya