Liputan6.com, Jakarta Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah awal pekan ini. Pelemahan IHSG senada dengan Bursa Asia.
Pada pembukaan perdagangan saham, Senin (24/7/2017), IHSG melemah 4,6 poin atau 0,08 persen ke level 5.760,7.
Ada sebanyak 51 saham menguat, tapi tak mampu mendorong IHSG ke zona hijau. Sebanyak 31 saham melemah dan 106 saham lainnya diam di tempat.
Advertisement
Pada Kamis pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.765,91 dan terendah 5.758,2.
Total frekuensi perdagangan saham sekitar 5.339 kali dengan volume perdagangan 99,1 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 154,5 miliar.
Investor asing melakukan aksi jual reguler sekitar Rp 2,34 miliar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.313.
Secara sektoral, sebagian besar sektor saham melemah yang dipimpin sektor saham Infrastruktur. Sektor saham ini melemah 0,64 persen.
Disusul sektor saham aneka industri melemah 0,78 persen dan sektor saham tambang turun 0,3 persen. Sementara sektor yang naik dipimpin sektor saham perdagangan dengan penguatan 0,5 persen.
Saham-saham yang catatkan top gainers antara lain saham MABA melonjak 24,75 persen ke level Rp 1.890 per saham, saham SQMI naik 8,55 persen ke level Rp 635 per saham, dan saham DNAR menanjak 7,14 persen ke level Rp 300 per saham.
Sedangkan saham-saham yang cetak top losers antara lain saham AISA susut 24,9 persen ke level Rp 905 per saham, saham SIMA merosot 8,7 persen ke level Rp 520 per saham, dan saham HOKI merosot 7,25 persen ke level Rp 3,78 per saham.
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi cenderung mendatar pada perdagangan saham pekan ini. Lantaran laju IHSG masih dibayangi aksi jual saham.
Analis PT Binaartha Sekuritas Reza Priyambada menuturkan, tren aksi jual oleh investor masih berlanjut. Hal itu bakal membebani laju indeks saham.
"Tren pelemahan lanjutan pun masih berpeluang terjadi. Diharapkan pekan ini, aksi jual ini dapat berkurang sehingga dapat menahan pelemahan lebih dalam," kata dia, di Jakarta, Senin (24/7/2017).