Sandiaga Berharap Gojek Lepas Saham di BEI

Agar terus berkembang, Wakil Gubernur Terpilih DKI Jakarta Sandiaga Uno berharap perusahaan berbasis teknologi bisa melepas sahamnya di BEI.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 24 Jul 2017, 15:45 WIB
Diterbitkan 24 Jul 2017, 15:45 WIB
20170602-Sandiaga Uno Buka Perdagangan Bursa-Angga
Wakil Gubernur DKI Jakarta Terpilih, Sandiaga Uno (kiri) saat berada di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (2/6). Sandi datang untuk membuka perdagangan saham akhir pekan sekaligus meluncurkan Oke Oce Stock Center. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Gubernur Terpilih DKI Jakarta Sandiaga Uno berharap perusahaan berbasis teknologi bisa melepas sahamnya atau Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dengan begitu, perusahaan tersebut bisa terus berkembang.

Sandiaga berharap BEI bisa merayu perusahaan seperti Gojek, Tokopedia, Bukalapak untuk IPO di BEI, "Saya lihat nanti mungkin Insyaallah BEI bisa membujuk Gojek untuk go public di Jakarta. Saya juga berharap nomor satunya perusahaan seperti Gojek, Bukalapak, Tokopedia, ukmmarket.co.id," kata dia dalam acara Sosialisasi Go Public di BEI Jakarta, Senin (24/7/2017).

Tren saat ini, perusahaan berbasis teknologi menguasai dunia. Dia mengatakan, lima dari 10 perusahaan yang sahamnya tercatat di New York Stock Exchange (NYSE) terdiri atas perusahaan teknologi. Padahal sebelumnya bursa saham tersebut dikuasai oleh perusahaan seperti Exxon, Johnson & Johnson, General Electric (GE), dan lain sebagainya.

"Sekarang perusahaan apa yang berkembang NYSE, Apple, Goolge, Facebook, Amazon dan seterusnya. Ini fenomena yang akan terjadi juga di BEI," ujar dia.

Melihat kondisi tersebut, Sandi yakin perusahaan berbasis teknologi ini bisa mengalahkan perusahaan-perusahaan besar yang sudah ada. Sebut saja, PT Astra International Tbk (ASII), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT HM Sampoerna Tbk (HMSP).

"Bahwa UKM yang mungkin didirikan 10 tahun belakangan bisa merajai mengalahkan Astra, Telkom, HM Sampoerna karena akan menggunakan teknologi digital sebagai pilar pertumbuhan ekonomi ke depan," tandas dia.

Sebelumnya, BEI menyatakan bahwa 23 perusahaan antre melakukan penawaran saham perdana ke publik (IPO) pada tahun ini. Perusahaan itu dari swasta maupun anak usaha badan usaha milik negara (BUMN).

Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistio merinci dari total 23 perusahaan, 14 perusahaan merupakan swasta. "Ada 14 lagi, yang sudah di Otoritas Jasa Keuangan (OJK)," kata dia di Gedung BEI Jakarta, Kamis (16/3/2017).

Sementara sisanya sembilan perusahaan merupakan anak usaha BUMN. Namun, perusahaan tersebut hingga kini belum melapor ke OJK maupun BEI. Perusahaan diyakini akan lapor dalam waktu dekat. "Ke kita (BEI) pun belum, tapi sudah proses. Tapi rata-rata rapi," ujar dia.

Tito bilang, saat ini banyak perusahaan berinisiatif untuk melakukan IPO. "Yang sekarang datang tiap hari. Lebih 140 yang mini expose banyak banget. Pak Samsul (Direktur Penilaian Perusahaan) angkanya. Datanya Pak Samsul, saya lupa angkanya," pungkas dia.

Tonton Video Menarik Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya