Liputan6.com, Tokyo - Bursa Asia tumbang mengekor Wall Street terpicu ketegangan politik usai Korea Utara melepaskan sebuah rudal ke wilayah utara Jepang. Sementara Yen melonjak ke level tertinggi dalam empat bulan terhadap dolar AS akibat masalah ini.
Melansir laman Reuters, Selasa (29/8/2017), indeks S&P mini futures turun 0,85 persen. Sementara indeks Nikkei Jepang susut 0,7 persen ke level terendah dalam empat bulan. Adapun indeks Kospi Korea Selatan naik 0,5 persen, membantu menurunkan indeks saham Asia Pasifik di luar Jepang sebesar 0,3 persen.
Advertisement
Baca Juga
Korea Utara menembakkan rudalnya pada Selasa dan mendarat di perairan Pasifik di wilayah utara Hokkaido antara Korea Selatan dan Jepang. Peluncuran ini meningkatkan ketegangan di Semenanjung Korea.
Korea Utara telah melakukan puluhan uji coba rudal balistik di bawah kepemimpinan Kim Jong-Un. "Tindakan sembrono Korea Utara adalah ancaman yang belum pernah terjadi sebelumnya, ini serius dan serius bagi negara kita," Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe.
Awal bulan ini, Korea Utara mengancam akan menembakkan rudal ke laut dekat wilayah Guam AS setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump memperingatkan Pyongyang akan menghadapi "api dan kemarahan" jika mengancam Amerika Serikat.
Perang kata-kata antara Trump dan Pyongyang menyebabkan alarm global dan mengguncang pasar keuangan.
"Rudal tersebut terbang melintasi Jepang kali ini, jadi implikasinya kemungkinan akan sedikit berbeda dari yang sebelumnya," kata Hirokazu Kabeya, Kepala Strategi Global Daiwa Securities.
Imbas dari kondisi ini, Yen naik 0,8 persen menjadi 108,33 terhadap dolar. Ini tertinggi sejak April.
Yen cenderung mendapat keuntungan selama masa geopolitik atau tekanan keuangan karena Jepang adalah negara kreditur terbesar di dunia. Ada anggapan bahwa investor Jepang akan memulangkan dananya jika terjadi krisis.
Tonton Video Menarik Berikut Ini: