Kata Bos BEI soal IHSG Tembus Level 6.000

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tembus level tertinggi 6.011,46 dan terendah 5.961,74.

oleh Agustina Melani diperbarui 25 Okt 2017, 16:30 WIB
Diterbitkan 25 Okt 2017, 16:30 WIB
20151117-Pasar-Modal-Jakarta-AY
Peserta mengikuti cara berinvestasi Mandiri Skuritas di Bursa Efek Jakarta, Selasa (17/11). Mandiri Sekuritas terus mendorong pertumbuhan jumlah investor pasar modal di Indonesia. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus bertahan di zona hijau pada sesi kedua perdagangan saham Rabu pekan ini. Bahkan, IHSG tembus rekor tertinggi mencapai 6.000.

Berdasarkan data RTI pukul 16.00 WIB, Rabu (25/10/2017), IHSG berada di level tertinggi 6.025 dan terendah 5.961,74. Ada 206 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau, sedangkan 132 saham melemah dan 123 saham lainnya diam di tempat. Indeks saham LQ45 naik 0,87 persen ke posisi 992,73.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 347.506 kali dengan volume perdagangan 8,8 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 8,4 triliun.

Investor asing melakukan aksi beli Rp 152 miliar di pasar reguler. Posisi dolar Amerika Serikat berada di posisi Rp 13.575.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menghijau. Sektor saham industri dasar naik 3,14 persen dan sektor saham perdagangan menguat 2,34 persen.

Lalu, bagaimana tanggapan manajemen PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan IHSG tembus level 6.000?

"Ini menunjukkan trust dan confidence investor terutama investor lokal," kata Tito saat dihubungi Liputan6.com.

Tito mengapresiasi semua pelaku pasar modal dengan IHSG tembus level 6.000. Akan tetapi, Tito menuturkan, pergerakan IHSG bergerak ke zona merah jelang penutupan perdagangan saham. "Dalam tiga hari ini menguat tetapi kayak ada seret ke bawah," kata Tito.

Seperti diketahui, sepanjang 2017, IHSG mencetak rekor baru. Pada penutupan perdagangan saham kemarin, IHSG naik tipis 2,05 poin ke posisi 5.952.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya