Tertinggi dalam Sejarah, IHSG Tembus Level 6.000

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat didorong sektor saham industri pada Rabu pekan ini.

oleh Agustina Melani diperbarui 25 Okt 2017, 15:40 WIB
Diterbitkan 25 Okt 2017, 15:40 WIB
20170210- IHSG Ditutup Stagnan- Bursa Efek Indonesia-Jakarta- Angga Yuniar
Suasana pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/2). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tembus level 6.000 pada perdagangan saham Rabu pekan ini.

Berdasarkan data RTI, Rabu (25/10/2017) pukul 15.34 WIB, IHSG tembus level tertinggi 6.001,38 secara intraday atau selama sesi perdagangan. Sedangkan level terendah 5.961,74. Penutupan perdagangan saham ditutup pada pukul 16.00 WIB.

Ada sebanyak 174 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke level 6.000. Sedangkan 163 saham melemah sehingga menahan penguatan IHSG. 162 saham lainnya diam di tempat. Total frekuensi perdagangan saham sektiar 311.711 kali dengan volume perdagangan saham 7,8 miliar saham. Total transaksi harian Rp 6,8 triliun.

Investor asing melakukan aksi beli Rp 31,72 miliar di pasar reguler. Akan tetapi kemudian lakukan aksi jual Rp 20,05 miliar. Sedangkan posisi dolar Amerika Serikat (AS) di 13.564.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menguat kecuali sektor saham aneka industri turun 0,08 persen dan sektor saham infrastruktur turun 1,22 persen. Sektor saham industri dasar naik 2,28 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham perdagangan 1,61 persen dan manufaktur 1,32 persen.

Saham-saham yang catatkan top gainers naik 25 persen ke posisi Rp 520 per saham, saham ZINC melonjak 24,72 persen ke posisi Rp 1.110 per saham, dan saham SDRA melonjak 23,58 persen.

Sedangkan saham-saham tertekan antara lain saham MTWI susut 24,74 persen ke Rp 292 per saham, saham KOIN merosot 11,56 persen ke posisi Rp 260 per saham, dan saham HOME turun 9,23 persen ke posisi Rp 116 per saham.

"Laporan kinerja emiten dorong IHSG ditambah masih ada harapan aliran dana investor asing," kata Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya saat dihubungi Liputan6.com.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya