Sebagian Besar Sektor Menghijau, IHSG Ditutup Naik ke 6.523,45

Sektor perkebunan menguat 1,73 persen dan memimpin penguatan.

oleh Arthur Gideon diperbarui 12 Feb 2018, 16:18 WIB
Diterbitkan 12 Feb 2018, 16:18 WIB
Akhir tahun 2017, IHSG Ditutup di Level 6.355,65 poin
Pekerja tengah melintas di bawah papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Perdagangan bursa saham 2017 ditutup pada level 6.355,65 poin. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu berakhir di zona hijau pada penutupan perdagangan Senin ini. Sektor perkebunan menjadi salah satu pendorong penguatan bursa saham.

Pada penutupan perdagangan Senin (12/2/2018), IHSG ditutup naik 17,93 poin atau 0,28 persen ke level 6.523,45. Indeks LQ45 tercatat turun tipis 0,03 persen di level 1.097,35.

Sebanyak 264 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Di luar itu, 116 saham melemah dan 105 saham stagnan.

Total frekuensi perdagangan saham pada hari ini mencapai 401.798 kali. Volume transaksi yang diperdagangkan 15,5 miliar dengan nilai Rp 7,5 triliun.ilai Rp 552 miliar di seluruh pasar. Sementara posisi kurs rupiah 13.640 per dolar AS.

Dari 10 sektor pembentuk indeks, hanya tiga yang tertekan yaitu industri dasar, barang konsumsi dan manufaktur.

Sektor perkebunan menguat 1,73 persen dan memimpin penguatan. Disusul kemudian sektor pertambangan yang naik 1,69 persen dan sektor konstruksi yang terdongkrak 1,24 persen.

Tiga saham yang mengalami penguatan tertinggi, antara lain MYRY yang naik 36,59 persen ke posisi 168, RIMO menguat 34,51 persen menjadi 191, dan BHIT yang menguat 26,17 persen ke posisi 135.

Sementara, tiga saham yang melemah, antara lain GOLD turun 20,77 persen menjadi 412. Disusul PTIS melemah 20,30 persen ke Rp 392, dan PSDN melemah 15,15 persen menjadi Rp 392.

Pembukaan IHSG

Akhir tahun 2017, IHSG Ditutup di Level 6.355,65 poin
Pergerakan saham terlihat di sebuah monitor, Jakarta, Jumat (29/12). Angka tersebut naik signifikan apabila dibandingkan tahun 2016 yang hanya mencatat penutupan perdagangan pada level 5.296,711 poin. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pada pembukaan perdagangan saham pagi tadi, IHSG mendaki 1,9 poin atau 0,03 persen ke posisi 6.507,44. Indeks saham LQ45 menguat 0,05 persen ke posisi 1.098,14. Sebagian besar indeks saham acuan menguat kecuali indeks saham DBX susut 0,61 persen ke posisi 998,01.

IHSG sempat berada di level tertinggi 6.515,51 dan terendah 6.503,61. Ada sebanyak 161 saham menguat sehingga mengangkat IHSG. Sedangkan 29 saham melemah dan 79 saham lainnya diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 18.180 kali dengan volume perdagangan saham 728,6 juta saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 305,8 miliar. Investor asing melakukan aksi jual Rp 51,40 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di posisi Rp 13.609.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham sama-sama menguat dan melemah. Sektor saham industri dasar melemah 1,27 persen, dan catatkan penurunan terbesar. Disusul sektor saham manufaktur tergelincir 0,28 persen.

Sementara itu, sektor saham konstruksi naik 0,89 persen dan bukukan penguatan terbesar. Disusul sektor saham industri dasar menanjak 0,80 persen dan sektor saham aneka industri naik 0,80 persen.

Prediksi Analis

Akhir tahun 2017, IHSG Ditutup di Level 6.355,65 poin
Pekerja berswafoto dengan latar belakan papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Perdagangan bursa saham 2017 ditutup pada level 6.355,65 poin. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Analis PT Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi menuturkan, IHSG cenderung variasi dengan mencoba menguat tertahan. IHSG akan bergerak di kisaran 6.460-6.550.

"IHSG secara teknikal membentuk pola dengan konsolidasi positif. Indikator stochastic terkonsolidasi pada area dekat oversold dengan crossling line mengarah pada pergerakan positif," jelas dia, dalam ulasannya.

Sementara itu, Analis PT Asjaya Indosurya Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan IHSG dapat menguat didorong kuatnya harga komoditas dan masih berlangsungnya rilis laporan keuangan emiten.

William menambahkan, faktor fundamental Indonesia yang masih stabil juga menambah daya tarik bagi investor. "IHSG akan bergerak di kisaran 6.413-6.602," kata William.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya