Pinnacle Gandeng FTSE Russell Bikin Reksa Dana Indeks

PT Pinnacle Persada Investama (Pinnacle Investment) meluncurkan reksa dana indeks Pinnacle FTSE Indonesia ETF (XPTF)

oleh Bawono Yadika diperbarui 10 Sep 2018, 12:44 WIB
Diterbitkan 10 Sep 2018, 12:44 WIB
(Foto: Liputan6.com/Bawono Y)
Pencatatan reksa dana XPFT (Foto:Liputan6.com/Bawono Y)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pinnacle Persada Investama (Pinnacle Investment) meluncurkan reksa dana indeks Pinnacle FTSE Indonesia ETF (XPTF) di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (10/9/2018).

XPFT bertujuan mereplikasi kinerja indeks FTSE Indonesia serta memberikan investor eksposur pasar yang luas terhadap pasar ekuitas di tanah air. Adapun XPTF merupakan produk ETF ke-8 yang diluncurkan oleh perusahaan.

"Melalui peluncuran XPFT, ini menandai inisiatif pertama kami untuk bermitra dengan “Global Index Provider” yang tekemuka di dunia, FTSE Russell, untuk menerbitkan ETF baru yang secara khusus di desain untuk mereplikasi kinerja dari indeks FTSE Indonesia," tutur President & Chief Executive Officer (CEO) Pinnacle Investment Guntur Putra di BEI, Senin.

Ia menambahkan, kerja sama itu merupakan bentuk inovasi Pinnacle untuk menghadirkan produk investasi yang inovatif, transparan, dan likuid yang sebelumnya tidak tersedia bagi sebagian besar investor di Indonesia.

"Kami senang bekerja sama dengan FTSE Russell, menyediakan investor global dan regional cara baru yang lebih efisien mengakses pasar Indonesia melalui ETF terbaru kami. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, investor dapat berinvestasi di produk ETF yang kinerjanya mereplikasi indeks FTSE Indonesia," ujar Managing Director & Chief Investment Officer (CIO) Pinnacle Investment Andri Yauhari.

Andri juga mengungkapkan, per Jumat pekan lalu 7 September 2018, total dana kelolaan (Asset Under Management/AUM) Pinnacle Investment untuk produk reksa dana mencapai Rp 4,5 triliun. "Dari total dana kelolaan tersebut sekitar 95 persen dikontribusikan reksa dana ETF," papar Guntur Putra.

 

 

Genjot Investor, BEI Bangun Galeri Investasi di Surabaya

Terjebak di Zona Merah, IHSG Ditutup Naik 3,34 Poin
Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). Sejak pagi IHSG terjebak di zona merah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) berkolaborasi dengan PT Pakuwon Jati Tbk dan PT Danareksa Sekuritas, meresmikan Galeri Investasi (GI) BEI yang ke-400 di seluruh provinsi di Indonesia.

Galeri investasi BEI yang pertama kali berlokasi di pusat perbelanjaan modern atau mall di Surabaya. 

Peresmian GI BEI ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam mencari informasi terkait pasar modal di lokasi yang lebih strategis dan mudah dijangkau oleh khalayak. 

Melansir dari keterangan resmi BEI, Rabu 15 Agustus 2018, GI BEI PT Pakuwon Jati Tbk ini berlokasi di pusat perbelanjaan Tunjungan Plaza 2. Galeri investasi itu setiap harinya untuk umum, dengan jam operasional sesuai dengan jam Bursa dan jam operasional PT Danareksa Sekuritas. 

Peresmian GI BEI ini merupakan yang ke-81 di tahun 2018 dan ke-57 di Provinsi Jawa Timur. 

Galeri Investasi BEI di Surabaya ini diresmikan oleh Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Wimboh Santoso, didampingi oleh Deputi Komisioner Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan I Djustini Septiana, dan Kepala Otoritas Jasa Keuangan Kantor Regional 4 Jawa Timur Heru Cahyono.

Kemudian hadir pula Direktur Utama BEI Inarno Djayadi, Direktur Pengembangan BEI Hasan Fawzi, Direktur Utama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia Friderica Widyasari Dewi, Direktur Utama PT Pakuwon Jati Tbk A. Stefanus Ridwan S. serta Direktur Utama PT Danareksa Sekuritas Jenpino Ngabdi.

Dengan didirikannya galeri investasi BEI ini, diharapkan akan meningkatkan minat masyarakat untuk mengenal lebih jauh terkait investasi saham dan instrumen pasar modal lainnya, karena lokasinya yang strategis yang memberikan kemudahan akses informasi pasar modal di sentra perbelanjaan di Kota Surabaya, Jawa Timur. 

Sebagai informasi, sampai dengan 31 Juli 2018, total Single Identification Number (SID) di Jawa Timur adalah 87.060, menjadikan provinsi tersebut salah satu destinasi investasi yang menarik bagi calon investor. 

Adapun lima besar kota di Jawa Timur dengan jumlah SID terbanyak adalah kota Surabaya 35.431 SID, diikuti dengan Malang 9.825 SID, Sidoarjo 7.862 SID, Kediri 4.315 SID, dan Gresik 2.987 SID.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya