Investor Asing Beli Saham, IHSG Dibuka Naik ke 5.904,76

Sebagian besar sektor saham menguat kecuali sektor saham aneka industri melemah 0,77 persen.

oleh Arthur Gideon diperbarui 20 Sep 2018, 09:15 WIB
Diterbitkan 20 Sep 2018, 09:15 WIB
IHSG
Pekerja berbincang di dekat layar indeks saham gabungan di BEI, Jakarta, Selasa (4/4). Pada pemukaan indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini naik tipis 0,09% atau 4,88 poin ke level 5.611,66. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bergerak ke zona hijau pada awal sesi perdagangan Kamis (20/9/2018). Investor asing melakukan aksi beli dan nilai tukar rupiah menguat.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Kamis pekan ini, IHSG menguat 24,88 poin atau 0,42 persen ke posisi 5.898,48. Pada pembukaan pukul 09.00 waktu JATS, IHSG mendaki 30,85 poin ke posisi 5.904,76. Indeks saham LQ45 bertambah 0,61 persen ke posisi 929,65. Seluruh indeks saham acuan kompak menghijau.

Sebanyak 149 saham menguat sehingga mengangkat IHSG. Selain itu 34 saham melemah dan 99 saham lainnya diam di tempat. Pada awal perdagangan saham, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.908,48 dan terendah 5.897,59.

Total frekuensi perdagangan saham 10.206 kali dengan volume perdagangan saham 268,7 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 154,8 miliar.

Investor asing beli saham Rp 12,11 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.846.

Sebagian besar sektor saham menguat kecuali sektor saham aneka industri melemah 0,77 persen. Sektor saham infrastruktur menguat 0,81 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham keuangan mendaki 0,77 persen dan sektor saham pertambangan menguat 0,54 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham DIGI mendaki 25 persen ke posisi Rp 530 per saham, saham PANI melonjak 24,39 persen ke posisi Rp 306 per saham, dan saham BNLI melonjak 15,93 persen ke posisi Rp 570 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham BULL merosot 7,10 persen ke posisi Rp 158 per saham, saham HDFA turun 4,64 persen ke posisi Rp 144 per saham, dan saham CNTX tergelincir 4,41 persen ke posisi Rp 650 per saham.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

IHSG Bakal Lanjutkan Penguatan

Jelang Hasil The Fed, IHSG Naik 74 Poin
Ada sebanyak 190 saham menghijau sehingga mendukung penguatan ke level 4.483,45.

Laju IHSG berpeluang menguat pada perdagangan saham Kamis pekan ini (20/9/2018). Saham Amerika Serikat (AS) yang ditutup positif pada perdagangan Selasa diramalkan membawa angin segar IHSG untuk berada di zona hijau.

Analis PT Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan Aji menyebutkan, IHSG menunjukan pola grafik upward bar pada pergerakan indeks saham. Singkatnya, pola itu mengindikasikan adanya potensi penguatan pada IHSG. 

"IHSG bakal perkasa di rentang 5.817-5.910. Potensi penguatan lanjutan ini juga masih besar. Oleh karena itu IHSG berpotensi menuju area resisten," tuturnya dalam ulasan, Kamis.

Menambahkan, Analis PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Suryawijaya menuturkan, peluang IHSG berada di teritori positif cukup signifikan. Itu didukung kondisi fundamental RI yang masih terbilang stabil.

"Hal ini terlihat dari masih bertahannya IHSG di support level yang teruji dengan baik. Selain itu potensi naiknya IHSG juga cukup besar ditengah gejolak harga komoditas," ungkapnya.

Beralih ke saham rekomendasi (stock recommendations), Nafan Aji memilih saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT PP London Sumatera Indonesia Tbk (LSIP), dan juga PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT).

Sedangkan William menyarankan saham yang cocok dibeli ialah PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Astra International Tbk (ASII), serta PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR).

Kemudian saham PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM), PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), dan PT Summarecon Agung Tbk (SMRA).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya