Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) dibuka menguat pada perdagangan Selasa pagi ini setelah Senin kemarin mengalami tekanan yang cukup besar. Analis melihat potensi tekanan yang terjadi di pasar saham Indonesia masih cukup besar.
Pada Selasa (25/3/2025), IHSG dibuka menguat 36,77 poin atau 0,60 persen ke posisi 6.197,99. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 5,36 poin atau 0,79 persen ke posisi 686,38.
Baca Juga
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, area koreksi minimal yang diberikan sudah tercapai. Ia mengatakan, IHSG yang alami koreksi ke bawah 6.011, diperkirakan IHSG masih rawan melanjutkan koreksi ke area selanjutnya ke 5.879.
Advertisement
“(IHSG-red) meskipun menguat, diperkirakan akan cenderung terbatas ke rentang 6.220-6.244,” ujar Herditya dalam catatannya.
Ia menuturkan, IHSG akan berada di level support 5.938,5.825 dan level resistance 6.445,6.557 pada Selasa pekan ini.
Dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, IHSG berpotensi menguat terbatas. IHSG akan berada di level support dan resistance di 5.950-6.380. “Potensi koreksi tetap terbuka,” demikian seperti dikutip.
Untuk rekomendasi saham hari ini, Herditya memilih saham PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), PT Bukalapak.com Tbk (BUKA), PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS), dan PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM).
Sedangkan dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas memilih saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP), dan PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Co Tbk (ULTJ).
Rekomendasi Teknikal
Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:
1.PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) - Spec Buy
Saham BUKA terkoreksi 1,41% ke 140 dan masih disertai oleh tekanan jual. Herditya menuturkan,selama masih mampu berada di atas 133 sebagai stoplossnya, posisi BUKA diperkirakan sedang berada di awal wave C dari wave (B).
Spec Buy: 135-138
Target Price: 142, 152
Stoploss: below 133
2.PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) - Buy on Weakness
Saham MEDC terkoreksi 2,05% ke 955 dan masih disertai oleh tekanan jual. "Kami perkirakan, posisi MEDC sedang berada di awal wave [y], sehingga MEDC berpeluang berbalik menguat," ujar Herditya.
Buy on Weakness: 920-950
Target Price: 1.075, 1.180
Stoploss: below 900
3.PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) - Buy on Weakness
Saham SSMS menguat 2,65% ke 1.550 disertai dengan munculnya volume pembelian. "Kami perkirakan, posisi SSMS sedang berada pada bagian dari wave [ii] dari wave 1 dari wave (C), sehingga SSMS akan terkoreksi terlebih dahulu," kata dia.
Buy on Weakness: 1.380-1.490
Target Price: 1.615, 1.845
Stoploss: below 1.300
4.PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) - Buy on Weakness
Saham TLKM menguat 0,87% ke 2.330 disertai dengan munculnya volume pembelian. "Saat ini, kami perkirakan posisi TLKM berada pada bagian dari wave (c) dari wave [iii], sehingga TLKM rawan berbalik terkoreksi dahulu," ujar Herditya.
Buy on Weakness: 2.130-2.210
Target Price: 2.420, 2.490
Stoploss: below 2.090
Advertisement
Penutupan IHSG pada 24 Maret 2025
Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) betah di zona merah hingga penutupan perdagangan Senin (24/3/2025). Namun, koreksi IHSG berkurang pada sesi kedua perdagangan saham,
Mengutip data RTI, IHSG ditutup anjlok 1,5 persen ke posisi 6.161,21. Indeks LQ45 terpangkas 1,5 persen ke posisi 692,02. Sebagian besar indeks saham acuan memerah.
Pada awal pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.269,90 dan level terendah 5.967,19. Sebanyak 500 saham melemah sehingga menekan IHSG. 134 saham menguat dan 168 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.067.838 kali dengan volume perdagangan 14,7 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 14,4 triliun. Posisi dolar Amerika Seriakt terhadap rupiah di kisaran 16.550.
Mayoritas sektor saham tertekan kecuali sektor saham teknologi naik 3,79 persen. Sementara itu, sektor saham energi terpangkas 2,63 persen, sektor saham basic susut 3,2 persen, sektor saham industri susut 1,84 persen, sektor saham consumer nonsiklikal terpangkas 1,28 persen.
Lalu sektor saham consumer siklikal melemah 1,65 persen, sektor saham kesehatan terperosok 2,35 persen, sektor saham keuangan merosot 0,61 persen. Lalu sektor saham properti melemah 2,68 persen, sektor saham infrastruktur susut 0,59 persen dan sektor saham transportasi susut 2,36 persen.
