Jelang Akhir Pekan, IHSG Bakal Bertengger ke Zona Merah

IHSG bakal tersungkur di rentang support dan resistance 5.911-5.982.

oleh Bawono Yadika diperbarui 23 Nov 2018, 06:20 WIB
Diterbitkan 23 Nov 2018, 06:20 WIB
Pasar saham Indonesia naik 23,09 poin
Pekerja mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di salah satu perusahaan Sekuritas, Jakarta, Rabu (14/11). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil bertahan di zona hijau pada penutupan perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan terkoreksi pada perdagangan saham di akhir pekan ini (23/11/18). IHSG berpotensi melemah dengan diperdagangkan di level 5.914-6.036 pada perdagangan saham Jumat ini.

Fund Manager Valbury Sekuritas Suryo Narpati berpendapat, IHSG bakal tertahan disebabkan oleh sentimen global. Meski demikian, kecenderungan terkoreksi IHSG pada hari ini belum terlalu mendalam atau bersifat terbatas.

"Ketidakpastian global dari konflik perang dagang dan kritikan Trump terhadap The Fed masih membayangi pergerakan pasar global. Kendati begitu, potensi tekanan terhadap pasar sedikit mereda dan diperkirakan koreksi IHSG pun cenderung terbatas pada hari ini," ucapnya di Jakarta.

Adapun pada hari ini, Suryo meramalkan IHSG bakal tersungkur di rentang support dan resistance 5.911-5.982.

Seirama, Direktur Riset dan Investasi Kiwoom Sekuritas Indonesia, Maximilianus Nico Demus mengungkapkan, kabar baik kini datang dari Eropa, dimana Italia pada akhirnya bersedia untuk melakukan diskusi terkait rancangan anggaran untuk tahun 2019 yang ditolaknya beberapa waktu lalu.

"Kalau permasalahan ini tidak ditanggulangi, maka resiko terjadinya krisis fiskal di Italia akan menjadi tinggi. Melalui Wakil Perdana Menteri Matteo Salvini, mereka menyatakan akan mengkaji ulang rencana anggaran untuk tahun 2019 nanti," jelasnya.

Sementara itu, dari dalam negeri, Nico mengapresiasi keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk kemudian memberikan arahan agar dilakukan evaluasi berkala terhadap insentif perpajakan demi menarik investasi.

"Tentu hal ini merupakan sesuatu yang baik karena akan mendorong investasi asing di Indonesia. Hal ini juga penting karena akan memberikan relaksasi dan stimulus bagi perekonomian dalam negeri," ujarnya.

Meski demikian, Nico memaparkan, relaksasi seperti itu tentu tidak bisa memberikan dampak dalam waktu dekat ini. "Relaksasi mungkin baru akan memberikan hasil untuk jangka menengah hingga panjang kedepan," kata dia.

Pada hari ini, Nico memprediksi IHSG bertengger di zona merah di kisaran 5.911-5.982.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Saham Pilihan

IHSG 30 Mei 2017 Ditutup Melemah 0,33 Persen
Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,33% atau 18,94 poin ke level 5.693,39, Jakarta, Selasa (30/5). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Untuk saham rekomendasi, Suryo menyarankan saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT United Tractors Tbk (UNTR), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI).

Sedangkan Nico menganjurkan saham PT H.M Sampoerna Tbk (HMSP), PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), serta PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya