Sempat Turun, IHSG Berbalik Arah ke Zona Hijau

Sebagian sektor saham menguat mampu mendorong laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah ke zona hijau.

oleh Agustina Melani diperbarui 22 Nov 2018, 09:17 WIB
Diterbitkan 22 Nov 2018, 09:17 WIB
Akhir tahun 2017, IHSG Ditutup di Level 6.355,65 poin
Pekerja tengah melintas di dekat papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Pada penutupan perdagangan saham, Jumat (29/12/2017), IHSG menguat 41,60 poin atau 0,66 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di dua zona pada awal sesi perdagangan saham. Namun, IHSG berbalik arah ke zona hijau meski naik terbatas.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Kamis (22/11/2018), IHSG melemah 11,39 poin atau 0,19 persen ke posisi 5.936,66. Pada pukul 09.01 waktu JATS, IHSG naik terbatas 8,83 poin atau 0,18 persen ke posisi 5.956. Indeks saham LQ45 menguat 0,15 persen ke posisi 947. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau kecuali indeks saham Pefindo melemah 0,16 persen.

Sebanyak 149 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. 55 saham melemah dan 94 saham diam di tempat. Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.961,70 dan terendah 5.936,66.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 22.645 kali dengan volume perdagangan 537,8 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 317,5 miliar. Investor asing jual saham Rp 14,74 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat berada di posisi Rp 14.587.

Sebagian besar sektor saham menguat kecuali sektor saham aneka industri susut 0,23 persen, sektor saham manufaktur melemah 0,02 persen dan sektor saham barang konsumsi turun 0,03 persen.

Sementara itu, sektor saham konstruksi menanjak 0,88 persen, sektor saham pertanian mendaki 0,56 persen dan sektor saham tambang menanjak 0,46 persen.

Saham-saham yang menguat pada awal sesi antara lain saham AKSI naik 16,13 persen ke posisi Rp 360 per saham, saham MPRO melonjak 14,75 persen ke posisi Rp 210 per saham, dan saham TPMA mendaki 7,76 persen ke posisi Rp 250 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham SOSS melemah 9,9 persen ke posisi Rp 1.320 per saham, saham VIVA tergelincir 7,83 persen ke posisi Rp 106 per saham, dan saham KBLV susut 6,38 persen ke posisi Rp 440 per saham.

Bursa saham Asia pun bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng melemah 0,09 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi susut 0,14 persen, indeks saham Shanghai tergelincir 0,23 persen dan indeks saham Singapura melemah 0,04 persen. Sedangkan indeks saham Jepang Nikkei menguat 0,08 persen dan indeks saham Taiwan mendaki 0,24 persen.

 

Prediksi Analis

IHSG 30 Mei 2017 Ditutup Melemah 0,33 Persen
Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,33% atau 18,94 poin ke level 5.693,39, Jakarta, Selasa (30/5). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan masih akan bergerak melemah pada perdagangan saham Kamis (22/11/2018). Laju IHSG akan berakhir terkoreksi dengan diperdagangkan pada level 5.973-6.036.

Pada perdagangan hari ini, analis memprediksikan gerak indeks bakal lebih dominan dipengaruhi oleh sentimen eksternal atau global dibandingkan sentimen domestik.

"Untuk saat ini, fokus masih akan berada di proses Brexit, apalagi menanti pertemuan rancangan kesepakatan pembahasan antara KTT Uni Eropa dan Inggris untuk disetujui," tutur Direktur Riset dan Investasi Kiwoom Sekuritas Indonesia, Maximilianus Nico Demus di Jakarta.

Tak hanya itu, menurutnya, pelaku pasar atau investor kini tak lagi satu suara mengenai kenaikkan suku bunga acuan dari Bank Sentral Eropa pada tahun depan. Hal ini memperlihatkan bahwa investor mulai khawatir terkait outlook ekonomi di kawasan Eropa.

"Konsensus pasar atas kenaikkan suku bunga pertama kali ECB pada bulan Desember 2019, telah turun dari 100 persen menjadi 95 persen. Ini akibat dari masih tingginya tensi antara Italia yang tak mau merevisi proposal anggaran untuk tahun depan," ujarnya.

Nico menambahkan, dalam proposal anggarannya, Italia menargetkan defisit tumbuh 2,4 persen terhadap pertumbuhan ekonomi atau GDP pada tahun depan.

"Tapi sebetulnya masih dalam batas syarat dari Uni Eropa yaitu sebesar 3 persen. Namun permasalahannya adalah, Italia menolak untuk mengurangi pinjamannya," terang dia.

Di sisi lain, dari sisi teknilal, pola dead-cross mengindikasikan adanya pesimistis pasar terhadap kondisi efek. Gerak IHSG pun diperkirakan masih akan melaju turun pada perdagangan hari ini.

"IHSG akan diperdagangkan pada level 5.900 hingga 6.000 pada pergerakan indeks hari ini," ungkap Head of Research Reliance Sekuritas Indonesia, Lanjar Nafi Taulat.

Sebagai gantinya, saham-saham laik dibeli yang dianjurkan hari ini oleh Nico antara lain saham PT H.M Sampoerna Tbk (HMSP), PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), dan PT Jasa Marga Tbk (JSMR).

Adapun menurut Lanjar saham cuan dan menarik hari ini ialah saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA), PT Bank Permata Tbk (BNLI), serta PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA).

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya