Sri Mulyani Ingin 1.000 Perusahaan Catatkan Saham di BEI

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengapresiasi 50 perusahaan yang telah melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) sepanjang 2018.

oleh Merdeka.com diperbarui 03 Des 2018, 17:48 WIB
Diterbitkan 03 Des 2018, 17:48 WIB
Sri Mulyani
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani saat memberi keterangan di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/5). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengapresiasi 50 perusahaan yang telah melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) sepanjang 2018.

Dengan demikian, ada 600 perusahaan yang secara resmi mencatatkan sahamnya di pasar modal tersebut.  Sri Mulyani berharap dalam waktu dekat 1.000 perusahaan akan melepas saham perdana ke publik atau Initial Public Offering (IPO).

Oleh karena itu, pihaknya akan menyiapkan sejumlah regulasi pendukung dan merevisi aturan yang dianggap kurang memadai dengan kondisi terkini. 

"Saya menginginkan nanti kalau bisa suatu saat Indonesia bisa capai 1.000 dalam waktu yang tidak terlalu lama. Bisa enggak? Saya rasa bisa. Saya anggap Anda semua-nya bisa punya potensi untuk bisa listed," ujarnya saat memberi paparan di acara Ceo Network, Jakarta, Senin (3/12/2018).

Sri Mulyani mengatakan, salah satu kebijakan yang akan dikaji adalah pemberian intensif perpajakan bagi perusahaan. Pihaknya pun akan melihat bagaimana dampak kebijakan insentif pajak saat ini mampu menarik perusahaan. 

"Sebetulnya yang dilakukan selama ini melalui perpajakan kita akan memberikan supaya mereka lebih listed dengan tax perubahan supaya mereka bisa," tutur dia.

"Kita evaluasi sepanjang satu tahun ini, tahun ini cukup banyak. Concern-nya bukan cuma itu saja. Nanti kita lihat. Tapi saya tentu mendorong para perusahaan-perusahaan itu untuk listed. Karena itu baik bagi perekonomian kita," sambungnya.  

Sri Mulyani menambahkan, ruang melakukan revisi aturan lama masih terbuka. Jadi ke depan, bisa disesuaikan dengan tantangan pasar modal terkini. 

"Direvisi selalu kita terbuka untuk seluruh policy perpajakan yang selama ini sudah kita lakukan dan sudah memiliki periode yang cukup panjang kita akan lihat efektivitas nya. Apakah masih diperlukan atau tidak apakah perlu dimodifikasi berdasarkan tantangan sekarang ini," ujar dia.  

 

Reporter: Anggun P.Situmorang

Sumber: Merdeka.com

 

BEI Optimistis 65 Perusahaan Bakal IPO hingga Akhir 2018

Terjebak di Zona Merah, IHSG Ditutup Naik 3,34 Poin
Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). Sejak pagi IHSG terjebak di zona merah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Otoritas Bursa Efek Indonesia (BEI) optimistis target 65 perusahaan yang akan melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) bisa tercapai hingga akhir tahun ini. 

Hingga hari ini, sebanyak 51 perusahaan telah tercatat atau resmi melantai perdana di BEI. PT Pool Advista Financa Tbk (POLA) resmi menjadi pendatang baru di pasar modal pada Jumat pekan ini.

"Mudah-mudahan sekitar 65 (perusahaan) akhir tahun ini, karena kita juga sudah melakukan konfirmasi ke perusahaannya, persiapan mereka dan progress bagaimana persiapannya," ucap Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna di Gedung BEI, Jumat 16 November 2018.

Nyoman melanjutkan, pihaknya terus berkoordinasi dengan para emiten guna mencegah kegagalan rencana IPO dalam waktu dekat ini. Ia menegaskan, target tersebut cukup realistis untuk dipenuhi.

"Seperti saya sampaikan dari jadwal memang untuk tahun ini, kami juga melakukan komunikasi dan konfirmasi dengan mereka untuk mengetahui apakah bahwa do-able di tahun 2018," tutur dia.

Nyoman pun berharap, sampai akhir tahun 2018, para perusahaan yang berencana IPO itu dapat terealisasi dengan baik.

"Mudah-mudahan tidak ada yang berubah. Data yang paling akurat nanti, tapi kita sudah konfirmasi kepada perusahaannya," terang dia.

 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya